Menurutnya, hal ini akan memberikan dampak positif bagi industri kecil dan menengah di Takalar. Masyarakat yang hadir pada perayaan tersebut diperkirakan mencapai puluhan ribu orang.
Jika masing-masing, orang yang datang membelanjakan minimal Rp10.000, maka potensi pemasukan untuk daerah bisa mencapai ratusan juta rupiah. Ini belum termasuk sponsor dan pendapatan lainnya, yang tentu akan menggerakkan ekonomi lokal.
Daeng Manye juga menekankan pentingnya pemasaran digital untuk acara ini. “Kita perlu memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk memperluas jangkauan promosi Maulid Cikoang,” katanya.
Ia menyarankan pembuatan video dokumenter yang menggambarkan sejarah perayaan ini agar dapat dikenalkan kepada generasi muda, termasuk di sekolah-sekolah.
Dalam kesempatan tersebut, salah seorang tokoh masyarakat, Tuan Lio, mengungkapkan harapan agar Daeng Manye terpilih sebagai Bupati Takalar. Ia meminta perhatian untuk memperbesar panggung perayaan yang selama ini dinilai terlalu kecil.
“Kami ingin acara ini semakin meriah dan dapat menampung lebih banyak pengunjung,” harapnya.
Dengan semangat kebersamaan dan harapan yang tinggi, perayaan Maulid Cikoang kali ini tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga sebuah kesempatan untuk memajukan ekonomi dan budaya daerah.
Keberadaan pasangan Daeng Manye-Hengky Yasin di tengah-tengah masyarakat menjadi sinyal positif untuk perubahan yang lebih baik di Takalar. (mg01/*)
