MAKASSAR, FAJAR — Pengurus pusat Ikatan Alumni Universitas Muslim Indonesia (UMI) ikut bereaksi terkait dugaan penggelapan dana yayasan wakaf UMI yang diduga melibatkan dua mantan rektor UMI.
Ketua Umum DPP IKA UMI, Zulkarnain Arief mengatakan pihaknya mengecam oknum yang terlibat dalam penyalahgunaan dan penggelapan dana Yayasan Badan Wakaf UMI.
“Kami sangat menyecam dan menyesalkan praktik kotor oknum tertentu yang menggelapkan dana yayasan UMI,” kata Zulkarnain Arief.
IKA UMI juga mendukung keputusan Yayasan Badan Wakaf yang menunjuk Prof Hambali Thalib sebagai pelaksana tugas Rektor UMI Makassar. Hambali ditunjuk sebagai pelaksana tugas setelah yayasan memberhentikan Prof Sufirman yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus penggelapan dana yayasan.
“Oknum-oknum yang terlibat dalam kasus ini tidak boleh lagi diberi kesempatan menjadi pejabat karena tidak amanah,” katanya.
Selain itu IKA UMI juga meminta alumni tidak mengeluarkan statement atau melakukan tindakan apapun terkait persoalan ini.
“IKA UMI akan terus mengawal kebijakan plt rektor selama tidak bertentangan dengan sikap Yayasan Badan Wakaf,” katanya lagi.
Pernyataan sikap pengurus pusat IKA UMI ini disepakati dalam pertemuan pengurus di salah satu warkop di bilangan Jalan Toddopuli Makassar, Senin (30/9). Pertemuan dipimpin langsung Ketua Umum IKA UMI, Zulkarnain Arief. (*)