Pemerintahan Biden minggu ini mengumumkan bantuan militer tambahan sebesar $2,7 miliar untuk Ukraina, tetapi itu tidak termasuk jenis senjata jarak jauh yang dicari Zelenskyy, atau lampu hijau untuk menggunakan senjata tersebut untuk menyerang jauh ke Rusia.
Bayangan ancaman dan konfrontasi nuklir telah menghantui perang di Ukraina sejak awal. Sesaat sebelum invasi, Putin mengingatkan dunia bahwa negaranya adalah salah satu negara nuklir paling kuat, dan ia menempatkan pasukan nuklirnya dalam siaga tinggi tak lama setelah itu. Retorika nuklirnya telah meningkat dan mereda di berbagai titik sejak saat itu.
Pada hari Rabu, Putin mengatakan bahwa jika diserang oleh negara mana pun yang didukung oleh negara bersenjata nuklir, Rusia akan menganggapnya sebagai serangan gabungan.
Ia tidak menyebutkan apakah itu akan menimbulkan respons nuklir, tetapi ia menekankan bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir sebagai respons terhadap serangan konvensional yang menimbulkan ancaman kritis terhadap kedaulatan mereka.
Amerika Serikat dan Uni Eropa menyebut pernyataannya tidak bertanggung jawab. (amr)