English English Indonesian Indonesian
oleh

Mengenal Cita Rasa Khas Kopi Karst Mapang Peninggalan Belanda Abad XIX

Setelah panen pihak komunitas CHC pun langsung membeli hasil panen kopi petani di Leang-leang.

“Kami beli hasil panen mereka dalam bentuk green bean. Kemudian kita sortir, mana biji kopi yang sempurna dan mana yang cacat,” kata Iswadi.

Pihaknya hanya mengambil biji kopi yang sempurna yang selanjutnya diolah menjadi sebuah produk kopi pilihan yang kini cukup banyak diminati para penikmat kopi.

Diakuinya kopi karst ini memang menjadi daya tarik tersendiri. “Aroma kacang-kacangan dan rempah yang tajam. Serta cita rasa karamel yang dominan ketika diseduh,” ungkapnya.

Sama halnya dengan kopi robusta lainnya, untuk mendapatkan cita rasa dan aroma yang baik, tidak hanya dipengaruhi pada saat proses seduh.

“Tapi juga dipengaruhi faktor lainnya, seperti perawatan pohon kopi, pascapanen (petik merah) untuk menghasilkan green bean dengan kualitas yang baik hingga memilih jenis roasting yang tepat dengan jenis kopi ini,” urainya.

Selain cita rasa rasa unik yang dimiliki kopi karst ini karena rasa karamelnya lebih kuat, juga rasa yang tersisa setelah dikonsumsi di tenggorokan itu lebih lama.

Saat ini dengan jumlah kopi karst yang masih sangat terbatas, dengan estimasi produksi 80 kilogram kopi yang pernah dipanen pada 2023 di seluruh wilayah.

Saat ini CHC melakukan upaya budi daya kopi karst di Kawasan Karst Lopi-lopi di Elle’e, Desa Mangeloreng, Kecamatan Bantimurung.

“Kebun percontohan ini seluas 25 are dengan jumlah tanaman kopi robusta sekitar 320 bibit pohon kopi dari berbagai wilayah di Sulawesi Selatan seperti dari Toraja, Pinrang, dan bibit unggul kopi robusta yang berasal dari puslit koka Jember,” jelasnya.

News Feed