FAJAR, ISTANBUL–Presiden Maladewa Mohamed Muizzu mendesak masyarakat internasional pada hari Selasa untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas “tindakan terorisme” saat ia menentang pelanggaran hukum internasional.
“Israel harus diminta pertanggungjawaban atas tindakan terorisme ini, atas pelanggaran hukum internasional dan resolusi PBB ini,” kata Muizzu kepada Majelis Umum PBB di New York, merujuk pada pemboman tanpa pandang bulu di Jalur Gaza oleh Tel Aviv dikutip dari AA.
Ia menegaskan, masyarakat internasional hanya boleh menerima negara Palestina yang berdaulat dan merdeka dengan perbatasan sebelum tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Maladewa percaya bahwa pelanggaran hak oleh negara mana pun — besar dan kecil, kaya atau miskin, dengan teman yang kuat atau tidak — tidak boleh ditoleransi.
“Inilah sebabnya pembantaian yang sedang berlangsung — genosida — oleh Israel di Gaza, merupakan parodi keadilan dan sistem internasional,” kata Muizzu.
“Dunia sedang berjuang untuk memproses kematian begitu banyak warga sipil di Gaza dan sekarang serangan Israel di Lebanon merenggut ratusan warga sipil lainnya di sana,” katanya.
Menurutnya, situasi saat ini sangat memilukan. “Tangisan mereka menghantui siapa pun yang memiliki kemanusiaan. Air mata mereka, pahit di hati nurani kita,” ujarnya.
Mengecam rezim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena menargetkan dan membunuh jurnalis, presiden Maladewa menyebutnya sebagai upaya brutal untuk mencegah dunia mengetahui tentang kejahatan yang terjadi di daerah kantong yang terkepung itu.