Dalam konteks pilkada, idealnya baik calon maupun pendukung berkampanye secara strategis dan elegan. Mereka seharusnya mengetahui bagaimana berbicara (how to speak), apa yang dibicarakan (what to speak), kapan berbicara (when to speak), berapa banyak yang harus diucapkan (how much to speak), dan kapan waktunya diam (when to be quite). Diam berarti tidak berbicara apa pun tanpa alasan yang berharga (reason to speak). Di saat yang tepat, diam adalah cara untuk menyelamatkan kewarasan seseorang (to save someone sanity). That’s the power of silence!
News Feed
Catatan Kritis atas Kongres Kebudayaan Sulsel 2023
Opini|Selasa, 27 Juni 2023 12:10 PM
Oleh: Andi Faisal, Penggiat Kajian-kajian Budaya di Sulsel Bertempat di gedung MULO, tanggal 24-25 Juni 2023 telah digelar
Sistem Proporsional Tertutup: Kepentingan Rakyat atau Kepentingan Elite?
Opini|Senin, 26 Juni 2023 16:06 PM
Oleh: Andi Athira Anggraeni, Mahasiswa Ilmu Politik Angkatan 2020 UIN Alauddin Makassar Sistem pemilu di Indonesia dibagi menjadi
Refleksi Kongres Kebudayaan Sulawesi Selatan 2023
Opini|Senin, 26 Juni 2023 12:02 PM
Oleh: Wahyuddin, M. Hum., Ph.D, Staf Pengajar FIB-UNHAS Dua hari perhelatan kongres kebudayaan, 24 – 25 juni 2023
Sompe’ : Merantau Bugis, Budaya atau Terpaksa?
Opini|Minggu, 25 Juni 2023 11:27 AM
Oleh: Nasrullah, Alumni Fakultas Sastra Unhas, Pengajar FIB Unmul Samarinda Merantau (migrasi) merupakan salah satu aspek penting dalam
Praktik Pungli di Kandang KPK
Opini|Minggu, 25 Juni 2023 00:15 AM
Oleh Aswar Hasan Ada pepatah: “ Semut di seberang lautan tampak nyata sementara Gajah di pelupuk mata tidak
- Sebelumnya
- 1
- …
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- …
- 217
- Berikutnya