English English Indonesian Indonesian
oleh

Dorong Transisi Energi Berkelanjutan, PT Vale Tingkatkan Penggunaan Biomassa pada Pabrik Pengolahan

Pada 2024 ini kata dia, akan melakukan long trial 10% biomass sebagai redaktan pada tanur pereduksi. Upaya lain yang dilakukan, tutur Budiawansyah, dengan mengganti bahan bakar di pengering dan kiln menjadi LNG dan pemulihan off-gas.

“Dimana hal ini telah dilakukan pada studi FEL 1 untuk keduanya. Dalam uji coba terbaru, kami berhasil memanfaatkan hingga 50% biomassa di tanur pereduksi dan 20% sebagai burner di coal mill,” tuturnya.

Di samping itu, perusahaan juga mengoptimalkan penggunaan energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan mengoperasikan tiga PLTA yang memasok 100% kebutuhan energi tanur peleburan.

Dengan total kapasitas mencapai 365 MW, inisiatif ini memungkinkan PT Vale untuk memangkas penggunaan bahan bakar fosil secara signifikan.

“Industri ekstraktif, terutama pyrometallurgy, membutuhkan energi besar. Oleh karena itu, kami telah menerapkan kebijakan penggunaan energi terbarukan, termasuk PLTA dan biofuel,” jelasnya.

Budiawansyah mengungkapkan, penggunaan energi bersih melalui biodiesel B30 berkontribusi terhadap pengurangan emisi sekitar 700.000 ton CO2eq pada 2030.

Di sisi lain, reklamasi lahan pasca-tambang menjadi prioritas utama dalam upaya menjaga keseimbangan lingkungan.

Hingga Agustus 2024, PT Vale telah melakukan reklamasi seluas 3.818 hektare di area bekas tambang, dengan menanam 700.000 bibit pohon setiap tahun.

“Hasilnya, sekitar 60% bibit yang ditanam adalah pohon lokal, termasuk spesies endemik seperti eboni, dengen, dan kaloju,” ucapnya.

Dari sisi manajemen energi, PT Vale mencatat peningkatan efisiensi yang signifikan. Total penggunaan energi mencapai 30,97 juta gigajoule (GJ) dengan intensitas energi sekitar 437,9 GJ per ton nikel.

News Feed