Al Jazeera mengatakan di dalamnya terdapat gambar Shireen Abu Akleh, seorang jurnalis Palestina-Amerika yang ditembak mati oleh pasukan Israel pada Mei 2022.
“Ada keputusan pengadilan untuk menutup Al Jazeera selama 45 hari,” kata seorang tentara Israel kepada kepala biro lokal Al Jazeera, Walid al-Omari, dalam rekaman langsung.
“Saya meminta Anda untuk mengambil semua kamera dan meninggalkan kantor saat ini,” lanjutnya dikutip dari ABC News.
Al-Omari kemudian mengatakan bahwa pasukan Israel mulai menyita dokumen dan peralatan di kantor tersebut. Gas air mata dan suara tembakan terlihat dan terdengar di daerah tersebut.
Jaringan tersebut telah melaporkan perang Israel-Hamas tanpa henti sejak serangan lintas batas pertama militan tersebut pada 7 Oktober dan telah mempertahankan liputan 24 jam di Jalur Gaza di tengah serangan darat Israel yang telah menewaskan dan melukai anggota stafnya. Masih belum jelas apakah militer Israel juga akan menargetkan operasi Al Jazeera di Gaza.
Penutupan kantor Al Jazeera di Ramallah terjadi ketika ketegangan terus meningkat mengenai kemungkinan perluasan perang ke Lebanon. (amr)