English English Indonesian Indonesian
oleh

Kontestasi Gagasan

Romney lebih condong pada kebijakan neoliberal, termasuk mengurangi pajak terhadap kelompok kaya. Tujuannya agar kelompok kaya memiliki kelebihan likuiditas untuk membuka usaha baru dan menyerap tenaga kerja. Obama sebaliknya, akan meningkatkan pajak kepada kelompok kaya dan menyediakan pelayanan kesehatan kepada seluruh warga AS melalui Obamacare.

Kontestasi gagasan calon presiden yang kontras satu sama lain memudahkan warga AS untuk memilih Obama yang mementingkan peran pemerintah atau Romney yang kanan (neoliberal). Rakyat AS akhirnya lebih memilih berdiri di belakang Obama meskipun banyak yang tidak yakin kemampuannya membawa AS keluar dari krisis ekonomi parah.

Pada saat itu, Obama menghadapi defisit fiskal parah (fiscal cliff) sekitar 8 persen yang biasanya kurang 3 persen dari GDP. Obama dituntut mengurangi belanja, melakukan penghematan untuk mencapai rasio defisit fiskal yang ideal pada level aman, sekitar 3 persen dari GDP. Kebijakan penghematan dalam rangka normalisasi fiskal dapat berjalan cepat jika disertai oleh kebijakan meningkatkan tarif pajak untuk menambah penerimaan negara.

Kemenangan Gagasan

Calon presiden Romney memiliki pandangan berbeda dengan Obama, yaitu Romney tidak setuju melakukan normalisasi fiskal dengan mengurangi pengeluaran yang berarti memotong anggaran, termasuk anggaran militer. Pada sisi penerimaan, Romney juga berbeda dengan Obama yang akan meningkatkan pajak yang membebani kelompok kaya sehingga sulit membuka usaha baru.

Opsi kebijakan yang ditawarkan Obama bersifat kontraktif yang akan memperlambat pemulihan ekonomi AS. Dimana, pemulihan ekonomi AS dalam 4 tahun kepemimpinan Obama akan sangat bertumpu pada kebijakan moneter “super longgar” Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed). 

News Feed