“Kita dirugikan dari segi materil tentunya. Pendaftaran teman-teman sudah mengeluarkan uang dari BPC sejauh ini, sampai caketum juga,” ujarnya.
Terkait kehadiran BPP Hipmi di Musda, dia mengetahui bahwa BPP hadir untuk menghadiri Musda Hipmi yang dilaksanakan di Hotel Four Points.
“Jadi mudah-mudahan BPP tidak di-prank juga sama SC dan OC,” harapnya.
Untuk jumlah voters seharusnya ada 95 dari hasil asistensi yang disampaikan. Makanya ini butuh transparansi yang jelas baik daripada PIC maupun OKK BPP itu harus menjelaskan kepada pihaknya.
Sebab sampai hari Musda dilaksanakan, hal itu tidak pernah disampaikan kepada pihaknya. Tiba-tiba apa yang sudah di-suspend oleh BPP muncul lagi sebagai peserta penuh dan lain sebagainya.
“Kami ini disuruh bertarung di hutan rimba tanpa dilengkapi sedikit pun perlengkapan,” kesalnya.
Idealnya seluruh voters ditampilkan di layar biar diihat oleh semua peserta.
“Nah sekarang siapa yang bisa menjamin bahwa yang mereka lakukan perhitungan itu adalah voters semua,” ucapnya.
Dia juga menjelaskan bahwa salah satu aturan dalam ber-Musda ketika menetapkan calon ketua umum, maka AMK ini harus dinyatakan kesiapannya. Ini tidak pernah menyatakan sikap di Musda, tiba-tiba pemilihan, seharusnya aklamasi saja.
“Karena kami tidak mengakui arena yang ada di sana. Kecuali kami hadir dan beliau menyatakan sikap siap bertarung di Musda Hipmi Sulsel sebagai caketum maka boleh dilakukan pemilihan,” urainya.
Dia juga mengatakan bahwa itu BPP harus melakukan secara profesional untuk melihat Musda ini sesuai dengan AD/ART organisasi.
