FAJAR, MAKASSAR – Ketersediaan air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat. Di Kota Makassar, pelayanan air bersih PDAM belum mampu menjangkau seluruh masyarakat.
Itu disebabkan oleh berbagai faktor, mulai keterbatasan debit air, smapai pada proses distribusi dari pengolahan kepada masyarakat. Termasuk juga faktor kondisi georafi pemukiman masyarakat, sampai pada kemampuan ekonomi masyarakat.
Mengenai debit dan kapasistas air yang dikelola PDAM dari Lekopancing dan Bili-Bili, sejauh ini masih mampu memenuhi kebutuhan sebagain besar masyarakat Kota Makassar. Namun kondisi geografis dan jarak pemukiman dengan pipa induk menjadi kendalanya.
Khususnya bagi masyarakat Pulau, sebagian masyarakat Biringkanaya, Tallo, Manggala, Tamalanrea dan daera-daerah pinggiran. Hal ini mengakibatkan sebagian lokasi pemukiman masyarakat belum terjangkau air bersih.
Itu sebabnya, Bapaslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Muhammad Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando (AMAN) hadir menawarkan solusi. Pihaknya mengusung program yang berkaitan dengan pengolahan air bersih.
”Kami hadir menawarkan solusi, merancang program inovatif berupa program penjernihan air laut di pulau, pembuatan sumur bor skala besar dan tower penampungan air bersih untuk pemukiman yang belum terjangkau PDAM,” ujar Amri, Minggu, 8 September.
Tujuannya jelas, seluruh masyarakat bisa menikmati layanan dan aman dari kekurangan diatribusi air bersih. ”Program ini diharapkan memberi solusi agar seluruh masyarakat Kota Makassar mampu menikmati air bersih,” terangnya.