HARIAN.FAJAR.CO.ID, SENGKANG–Sejarah baru tercipta di Wajo. Untuk pertama kalinya, melalui Partai Amanat Nasional (PAN), seorang perempuan politisi masuk di jajaran pimpinan DPRD Wajo.
Dia adalah Andi Merly Iswita. Perempuan yang relatif baru dalam politik itu berhasil menduduki kursi Wakil Ketua I DPRD Wajo untuk periode 2024-2029.
Bersama 39 legislator lainnya, Andi Merly Iswita mengikuti rapat paripurna pengambilan sumpah dan pelantikan anggota DPRD Wajo periode 2024-2029 di Kantor DPRD Wajo, Senin (2/9/2024).
“Alhamdulillah, kemarin pelantikan 40 anggota DPRD Wajo periode lima tahun ke depan,” beber Andi Merly Iswita yang juga ponakan Andi Kaswadi Razak, Bupati Soppeng dua periode itu kepada FAJAR, Selasa (3/9/2024).
Profil Andi Merly Iswita akan diulas di sini. Andi Merly Iswita adalah perempuan kelahiran Soppeng 1978 yang bergabung di PAN pada 2018. Dari situlah dia mulai masuk ke politik praktis. Mujur! Pada 2019, dia meraih kursi di Dapil Pammana-Sabangparu. Mulailah ia menjadi legislator.
Tiga tahun berselang, basis-basis politik makin ia perluas. Persiapan Pileg 2024. Pepatah “Berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau” menjadi penopangnya. Berhasil. Suaranya naik signifikan: dua kali lipat.
Sesuai diktum Colin Luther Powell, “Sebuah mimpi tidak menjadi kenyataan melalui sihir; itu membutuhkan keringat, tekad dan kerja keras”, itulah potret perjuangan Merly di panggung politik daerah.
Di tengah rivalitas elektorat dan persaingan maskulin versus feminim, Merly mampu tampil menjadi yang terbaik di internal partainya. Perempuan 46 tahun itu menjadi peraih suara terbanyak di PAN Wajo sekaligus menegaskan dirinya sejak awal sebagai pemilik kursi pimpinan di legislatif.
Hasil rekapitulasi Pileg 2024 menjadi saksi gerakan “senyap” dan hebat yang dilakukannya. Dari enam legislator PAN terpilih, dialah yang teratas perolehan suaranya. Saat itu, namanya sudah santer dikait-kaitkan dengan kursi pimpinan.
Apalagi, memang ada hasil konvensi pada Rakerda 2022 bahwa peraih suara terbanyak paling berhak menduduki kursi itu. Demikianlah peribahasa menggambarkan usahanya: “Sehari selembar benang, setahun selembar kain.”
Perjuangan panjangnya itu bukan tanpa hambatan. Kala pileg usai, dia harus menerima kenyataan bahwa namanya harus diseleksi lagi menuju kursi pimpinan delegasi PAN. Hasil rapat di Rumah PAN Wajo pada Minggu malam (28/7/2024), menjadi ujian baginya.
Nama calon pimpinan dewan digodok ulang. Enam legislator terpilih juga hadir bersama pengurus dan DPC PAN se-Wajo kala itu. Mekanisme pengusulan nama diputuskan melalui voting. Nama Merly terlempar. Tepatnya melorot.
Ada tiga nama lolos seleksi usai voting. Sudirman Meru, Andi Merly, dan Junaidi Muhammad. Sudirman berada paling di atas dengan dukungan 28 suara, disusul Merly 25 suara, dan Junaidi 21 suara.
Nama-nama itu diusul ke DPW PAN Sulsel, selanjutnya dikirim lagi ke DPP PAN untuk diseleksi kembali. Tiga legislator PAN Wajo terbang ke Jakarta. Mereka mengikuti fit and proper test alias uji kepatutan dan kelayakan.
Kemarin, bersama Firmansyah Perkesi dari Gerindra, Andi Merly mendapat amanah menjadi pimpinan sementara DPRD Wajo. Firmansyah sebagai Ketua sementara DPRD Wajo, sedangkan Andi Merly sebagai Wakil Ketua sementara DPRD Wajo.
Pengangkatannya menjadi wakil ketua sementara menjadi sinyal bahwa Merly yang akan direkomendasikan PAN untuk menjabat posisi itu nanti alias akan didefenitifkan.
Hanya saja, Merly belum mau membeberkan itu. Alasannya, itu kebijakan partai. Dia tunduk pada apa pun putusan PAN.
Apresiasi sangat besar tak henti dia haturkan kepada para pemilihnya, terutama masyarakat di Pammana dan Sabbangparu. Dua kecamatan ini menjadi basis utamanya melenggang ke DPRD Wajo untuk periode kedua. (*)