“Peningkatan HR CPO ini dipengaruhi peningkatan harga minyak nabati lainnya, yaitu minyak kedelai, dan peningkatan permintaan yang tidak diimbangi dengan peningkatan produksi. Dalam hal ini, ada penurunan produksi di Malaysia,” jelas Isy.
Sementara itu, minyak goreng (refined, bleached, and deodorized/RBD palm olein) dalam kemasan bermerek dan dikemas dengan berat netto kurang lebih 25 kg dikenakan BK USD 0/MT. Penetapan merk untuk produk tersebut sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1205 Tahun 2024 tentang Daftar nama RBD Palm Olein dalam Kemasan Bermerk dan Dikemas dengan Berat Netto kurang lebih 25 kg. Kemudian, HR biji kakao periode September 2024 ditetapkan sebesar USD 7.916,91/MT, turun sebesar USD 35,74 atau 0,45 persen dari bulan sebelumnya.
Hal ini berdampak pada penurunan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao pada September 2024 menjadi USD 7.478/MT. Turun USD51 atau 0,68 persen dari periode sebelumnya. Penurunan harga ini tidak berdampak pada BK biji kakao yang tetap sebesar 15 persen sesuai kolom 4 Lampiran Huruf B pada PMK Nomor 38 Tahun 2024.
“Penurunan HR dan HPE biji kakao di antaranya dipengaruhi nilai tukar poundsterling Inggris terhadap dolar Amerika Serikat serta ketidak seimbangan antara permintaan dan produksi global,” ungkapnya.
Sementara itu, HPE produk kulit periode September 2024 tidak berubah dari bulan sebelumnya. Sedangkan,HPE produk kayu meningkatpada beberapa jenis kayu, yaitu kayu veneerdari hutan tanaman. Kayu dalam bentuk serpihan atau partikel, kayu gergajian dengan luas penampang 1.000-4.000 mm persegi dari jenis merbau, rimba campuran, sortimen lainnya jenis jati dan dari hutan tanaman jenis pinus dan gemelina karet balsa dan eucalyptus.