FAJAR, BALI — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan menemui Presiden Zanzibar, Hussein Mwinyi dalam Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multi Pihak dan Forum Indonesia-Afrika ke-2 di Bali pada, Senin, 2 September 2024. Dalam pertemuan ini Menko Luhut menyampaikan siap jajaki kerja sama dengan Zanzibar terkait Blue Economy.
“Kami ingin mengambil langkah konkret terkait kerjasama ini seperti bidang manufaktur berbasis kelautan, sektor ini dapat memberikan nilai tambah pada hasil perikanan dan kelautan dan kita harus mengembangkan industri pengolahan sebagai salah satu strategi menuju hilirisasi hasil kelautan,” jelas Menko Luhut.
Menko Luhut menjelaskan, Indonesia telah menjadi produsen hasil laut terbesar kedua di dunia, setelah Tiongkok. “Beberapa bahan baku yang berasal dari sumber daya kelautan, seperti ikan, garam, rumput laut memiliki potensi besar untuk diolah lebih lanjut guna meningkatkan nilai tambah. Perikanan Indonesia menyumbang sekitar USD 32,11 miliar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2022, dengan pangsa sebesar 2,6 persen terhadap PDB negara ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Menko Luhut menyampaikan, selain bidang menufaktur terdapat bidang Pariwisata berbasis Pesisir.
Indonesia siap bekerja sama dalam Ekonomi Biru dengan Zanzibar dengan mempromosikan pariwisata bahari, nilai ekonomi masyarakat pesisir akan meningkat, pendapatan pemerintah meningkat, industri lokal meningkat, lapangan pekerjaan meningkat, dan pasar untuk produk lokal juga akan meningkat,” tutur Menko Luhut.