“Kita perlu mendukung gencatan senjata segera di Gaza, dan untuk membuka akses bantuan kemanusiaan serta harus mendorong penyelesaian melalui solusi dua negara (two states solution),” ucapnya.
Pada pertemuan tersebut, Ana Brnabic menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Puan dan Delegasi DPR ke Serbia. Ia juga mengapresiasi dukungan DPR dalam kemitraan Indonesia dengan Serbia selama ini.
“Kami sudah membentuk grup kerjasama Parlemen Asia Tenggara di mana Indonesia menjadi negara kunci,” kata Ana Brnabic.
Ana Brnabic juga berterima kasih atas dukungan Indonesia untuk perdamaian di kawasan Balkan. Parlemen Serbia berharap bisa menjadi delegasi atau negara peninjau dalam ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) atau sidang/pertemuan parlemen negara-negara ASEAN.
Setelah pertemuan bilateral, Puan beserta Delegasi DPR diajak berkeliling ke Gedung Parlemen Serbia. Didampingi Ana Brnabic, Puan melihat ruang-ruang rapat parlemen yang berada dalam satu kompleks dengan Palace of Serbia (Istana Serbia). Puan lalu diminta Parlemen Serbia untuk menuliskan pesan. Berikut pesan yang dituliskan Puan:
“Saya menyampaikan salam hangat dari Indonesia. Semoga kunjungan saya ini akan memperkuat hubungan persahabatan antara Indonesia dan Serbia yang sudah berlangsung lama dan dapat membawa manfaat bagi rakyat kedua negara.”
Dari Gedung Parlemen, Puan berlanjut berkeliling Istana Serbia yang pernah dikunjungi Presiden Sukarno pada tahun 1961 saat Serbia masih menjadi bagian dari Yugoslavia. Bahkan, Puan dan Delegasi DPR mendapat jamuan makan siang dari Parlemen Serbia di Crystal Salon, Palace of Serbia dimana 63 tahun yang lalu Presiden Sukarno dan Presiden Tito juga bertemu di gedung tersebut. Selesai mendapat jamuan makan siang dari Parlemen Serbia, Puan kemudian mengunjungi Museum Archives of Yugaslovia.