English English Indonesian Indonesian
oleh

Komitmen Inklusif Kampus Merah, Sambut Maba Difabel

Setiap pendaftar harus melalui asesmen disabilitas dan kemampuan yang dilakukan oleh Pusat Disabilitas Unhas pada 31 Juli – 5 Agustus 2024. Setelah asesmen, calon mahasiswa diwawancarai oleh Dekan atau Wakil Dekan dari fakultas masing-masing, meliputi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Pertanian (Faperta), dan Fakultas Peternakan (Fapet).

Untuk memastikan proses perkuliahan dapat diikuti dengan baik dan akses penuh tersedia, Pusat Disabilitas menyediakan berbagai layanan, termasuk mobilitas, layanan belajar, dan layanan komunikasi. Pusat ini juga memberikan konsultasi kepada departemen terkait untuk memastikan aksesibilitas yang optimal. Tim relawan “teman difabel” yang dilatih siap membantu dalam hal teknis agar perkuliahan berjalan lancar.

Pusat Disabilitas berkoordinasi dengan setiap program studi untuk memastikan bahwa mahasiswa difabel mendapatkan akses penuh dalam proses belajar. Selain itu, Pusdis membuka kelas pelatihan untuk difabel dan relawan, seperti kelas bahasa isyarat dan kelas menulis.

“Keberagaman jenis disabilitas di kampus akan menjadi pengalaman baru bagi Unhas. Kami perlu memikirkan cara agar mahasiswa dengan disabilitas intelektual dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Kami akan terus mengintensifkan koordinasi dengan berbagai pihak dan mencari solusi jika mahasiswa difabel menghadapi kendala,” tambah Dr. Ishak Salim.

Dengan langkah inklusif ini, Universitas Hasanuddin tidak hanya menunjukkan komitmennya terhadap keberagaman dan kesetaraan, tetapi juga membuktikan bahwa pendidikan tinggi harus dapat diakses oleh semua individu.

News Feed