FAJAR, JENEPONTO-Kelompok 3 KKN Tematik Universitas Hasanuddin (Unhas) Gelombang 112 menyelesaikan program kerja terkait Kampung Branding di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto (27/07/2024). Program ini bertujuan untuk menciptakan identitas khas bagi produk lokal, khususnya kue dodol yang dikenal sebagai dodoro’ oleh warga setempat.
Program Kampung Branding ini dipimpin oleh Sumarling Rengko HR yang bertindak sebagai dosen pengampu KKN, memberikan bimbingan dan arahan selama pelaksanaan kegiatan. Sementara itu, Ahmad Afiq Syamri berperan sebagai Koordinator desa, yang bertanggung jawab mengoordinasikan seluruh anggota kelompok dari awal hingga akhir kegiatan.
Muhammad Kahfi MS, anggota tim yang bertugas dalam pembuatan logo produk lokal, merancang logo dengan mempertimbangkan nilai-nilai budaya lokal dan keunikan produk dodoro’. Logo ini nantinya akan menjadi identitas khas yang membedakan dodoro’ dari produk sejenis di pasaran.
Selain itu, Arya Apriansyah W. dan Muh. Shihab bertanggung jawab atas pembangunan rumah produksi yang berfungsi sebagai tempat pembuatan dan display produk dodoro’. Rumah produksi ini juga berperan sebagai penanda identitas kampung branding, menambah daya tarik dan nilai jual produk di mata konsumen.
Anggota tim lainnya, seperti Dilla Uswatun Hasanah, Gabriela Maria Aclesia, Astrina Wulan Putri, Yuslina Fani N, dan Annisa Putri Bachtiar, turut mendukung keberhasilan program dengan mempersiapkan berbagai keperluan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan, termasuk penyediaan bahan baku, peralatan, dan media promosi.
Program ini dimulai dengan perencanaan dan diskusi bersama warga mengenai konsep lokal branding yang diinginkan. Dengan adanya kampung branding ini, diharapkan produk dodoro’ dapat lebih dikenal luas dan memiliki daya tarik tersendiri di pasar, baik di tingkat lokal maupun nasional.
“Dengan adanya lokal branding ini, produk dodoro’ diharapkan dapat lebih dikenal luas dan memiliki daya tarik tersendiri di pasar. Logo dan rumah produksi yang telah dibuat akan menjadi ciri khas yang membedakan dodoro’ dari produk lainnya,” ujar Ahmad Afiq Syamri, Koordinator Desa KKN Unhas.
Program Kampung Branding ini tidak hanya menekankan pentingnya identitas produk, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga Desa Tompobulu tentang pentingnya branding dalam memasarkan produk lokal. Dengan identitas yang kuat, produk dodoro’ dapat lebih mudah dipromosikan dan bersaing di pasar yang lebih luas. (*/)