FAJAR, TEL AVIV–Pada hari Rabu, Hamas menunjuk Yahya Sinwar, salah satu arsitek serangan 7 Oktober sebagai pemimpin baru mereka. Belum sehari, Israel sudah ingin membunuhnya.
Sebelumnya, Ismail Haniyeh yang digantikan Sinwar tewas dibunuh Israel di Taheran, Iran.
Menanggapi penunjukan Sinwar, Menteri Luar Negeri Israel Katz di X mengatakan bahwa pengangkatan Sinwar adalah alasan kuat lainnya untuk segera melenyapkannya dan menghapus organisasi ini dari muka bumi.
Israel belum mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan Ismail Haniyeh, tetapi kematiannya pada 31 Juli mendorong para pemimpin Iran untuk menyalahkan Israel dan berjanji untuk memberikan tanggapan.
Katz menyebut penunjukan Sinwar sebagai pesan yang jelas kepada dunia bahwa masalah Palestina sekarang sepenuhnya dikendalikan oleh Iran dan Hamas.
Katz juga mengatakan Israel harus mempertahankan kendali keamanan atas Tepi Barat yang diduduki Israel untuk mencegah Iran membangun kubu lainnya yang ia sebut ekstrimis.
“Apa pun yang lain akan mengarah pada pembentukan pos terdepan Iran lainnya di wilayah tersebut, yang akan meledak di hadapan dunia dan semua negara di kawasan itu,” kata Katz dikutip dari VOA.
Militer Israel telah melakukan penggerebekan berulang kali di Tepi Barat yang katanya ditujukan untuk mengganggu aktivitas militan dan potensi serangan terhadap Israel. Sekitar 600 orang telah dibunuh pasukan Israel di Tepi Barat sejak perang di Gaza dimulai pada bulan Oktober.
Dengan pemimpin Hizbullah yang juga bersumpah untuk menanggapi pembunuhan Israel terhadap salah satu komandannya, Fouad Shukur, minggu lalu di Beirut, ketakutan internasional telah meningkat akan kemungkinan meluasnya konflik regional. (amr)