FAJAR, MAKASSAR– Partai Hanura yang awalnya digadang-gadang bakal menjadi penggenap di poros keempat Pilwalkot Makassar, perlahan mulai bimbang. Mereka mulai setengah hati untuk bergabung dengan PKS dan Demokrat.
Ketua DPD Hanura Sulsel Amsal Sampetondok mengatakan, pada dasarnya DPP Hanura sudah menyiapkan rekomendasi. Rencananya, itu akan diberikan kepada Ketua DPC Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali.
Akan tetapi, jika ARA tidak mampu mencukupkan koalisi dalam rentang waktu yang diberikan oleh Hanura, maka rekomendasi dianggap hangus dan tidak berlaku lagi. Dengan begitu, rekomendasi itu bisa saja dialihkan kepada Munafri Arifuddin.
”Makassar sudah ada rekomendasi dan hampir pasti diberikan kepada ARA. Namun demikian, kalau koalisinya ARA tidak cukup, maka saya akan sampaikan ke DPP untuk belokkan kursi kami ke Appi yang selalu tinggi surveinya,” buka Amsal.
Lebih lanjut Amsal mengatakan, pada dasarnya dirinya lebih ingin mengusung Appi di Pilwalkot Makassar ketimbang harus membuat poros baru. Terlebih lagi, Appi sudah memiliki pendamping dan Aliyah sebagai calon wakilnya sangat menjanjikan untuk menang.
Selain itu, Amsal mengaku rekomendasi Hanura yang diberikan kepada ARA tanpa pasangan. DPP tidak menyertakan nama Muh Amri Arsyid yang kabarnya bakal menjadi pasangan ARA di poros ke empat.
”Poros kami sih ke Appi, meskipun bisa empat paslon. Tetapi sepertinya hanya akan tiga poros. Rekomendasi ke ARA juga bukan berpasangan dengan Amri, dia sendiri saja, Amri tidak ikut di dalamnya,” lanjutnya.
Berkaitan dengan rentang waktu yang diberikan kepada ARA, Amsal mengaku ada kebijaksanaan. Sebab semua paslon yang mendaftar dan ikut fit di Hanura tidak ada yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu.
”Kandidat tidak ada yang mampu penuhi, makanya kami beri kebijaksanaan. Tapi itu tadi, kalau Demokrat usung Ibu Aliyah, saya pastikan Hanura lari ke Appi, kan ARA hilang,” tuturnya.
Kemudian pria yang pernah berpangkat kolonel itu juga menegaskan, dia meragukan keseriusan PKS untuk membentuk poros ke empat. Sebab, Ketua DPW PKS Sulsel Muh Amri Arsyid yang turut menggaungkan hal ini tidak pernah membuka komunikasi.
”PKS saya tidak pernah komunikasi. Memang Amri ikut fit di Hanura dan dapat surat tugas juga. Harusnya kan dia yang ajak saya komunikasi, tetapi ini tidak. Saya juga tidak tahu, PKS serius atau tidak. Kalau hanya sebatas duduk-duduk atau kongkow-kongkow lalu komunikasi itu bisa saja, tetapi kan Pak Amri juga bukan penentu, semua di DPP,” jelasnya.
Dia juga mengaku tidak begitu yakin dengan elektabilitas Amri dan ARA. Sebab, mereka kesulitan bersaing dengan paslon yang lain, seperti Appi dan Indira, bahkan Andi Seto Asapa.
”Nah kalau survei Pak Amri lemah kan ya lebih baik kita alihkan ke yang kuat saja. Pak ARA juga surveinya berat, kalah jauh dari Appi. Hanura ini kan mau menang, bukan bertarung untuk kalah,” tutupnya. (wid)