MAKASSAR, FAJAR – Akademi PSM Makassar berubah. Terkhusus pola perekrutan pemain muda.
Dahulu PSM selalu menunggu pendaftar yang ingin bergabung dengan tim, tetapi saat ini mereka lebih proaktif dengan menjemput bola. Tim scouting talent diutus ke berbagai daerah untuk memantau talenta muda di seluruh penjuru daerah.
Manajer tim akademi PSM Syamsuddin Batola menegaskan, pola itu dilakukan demi memberi akses kepada anak-anak yang punya keterbatasan untuk datang ke kota. Sehingga, dengan pola ini mereka bisa mendapat kesempatan yang sama dengan anak-anak yang ada di perkotaan.
”Kan kasihan juga kalau ada talenta bagus di pelosok, misalnya, tetapi mereka terhalang keterbatasan dana sehingga tidak bisa ikut. Nah, dengan kami yang jemput bola, kesempatan itu datang untuk mereka juga,” ujarnya kepada FAJAR, Minggu, 4 Agustus.
Selain membuka ruang untuk anak-anak di pedalaman, tim juga bisa mendapatkan talenta yang sesuai dengan kriteria standar. Biasanya, di daerah ada anak-anak yang punya bakat alami dalam bermain bola.
”Kalau kita tidak turun langsung ke lapangan, ke daerah-daerah, ya, bagaimana kita bisa tahu. Padahal di daerah itu ada anak-anak yang punya bakat alami dalam bermain bola, tidak perlu susah payah menggembleng karena dia tahu seperti apa dasar bermain bola,” tuturnya.
Eks juru taktik PSM Makassar itu juga berharap, anak-anak yang ada di daerah tidak takut untuk ambil bagian dalam talent scouting PSM. Mereka harus mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya, agar bisa mendapatkan kesempatan bermain yang sama di PSM.