English English Indonesian Indonesian
oleh

Penerapkan Pertanian Modern di Perkotaan, PPK Ormawa Mahatani Unhas Panen Sayur Bersama Masyarakat

FAJAR, MAKASSAR-Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Mahatani Universitas Hasanuddin menggelar panen perdana bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Kerabat di Kelurahan Tamalanrea Indah, Makassar, pada Selasa, 30 Juli 2024.

Panen bersama ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat mahasiswa Unhas yang tergabung dalam UKM Mahatani, Fakultas Pertanian. Program tersebut bernama Sistem Produksi Hortikultura Berbasis Drip Fertigasi Gravitasi (SIPRODIV).

Kegiatan ini merupakan kerja sama dengan mitra Kelompok Wanita Tani (KWT) Kerabat di Kelurahan Tamalanrea Indah. Program ini bertujuan meningkatkan efisiensi penggunaan air dan nutrisi dalam kegiatan budidaya tanaman.

Mahasiswa tidak hanya memperkenalkan teknologi ini, tetapi juga mendampingi KWT Kerabat dalam penerapannya. Mereka membantu mulai dari perencanaan, pemasangan sistem, hingga pemeliharaan tanaman.

Selama masa pertumbuhan tanaman, tim PPK Ormawa Mahatani terus mendampingi KWT Kerabat. Mereka memantau pertumbuhan tanaman, memastikan sistem berjalan dengan baik, dan membantu mengatasi kendala-kendala yang muncul.

Tanaman yang dipilih untuk program ini adalah berbagai jenis sayuran seperti cabai, terong, kangkung, bayam, dan pakcoy. Tanaman-tanaman ini dipilih karena memiliki nilai produktivitas yang tinggi sehingga hasil dari penerapan sistem ini bisa segera terlihat.

Ada tiga jenis sayuran yang dipanen dalam panen perdana kali ini. Pertama adalah pakcoy yang dipanen 25 hari setelah tanam (HST), kangkung 22 HST, dan bayam 22 HST. Ketiga sayuran ini menunjukkan pertumbuhan yang optimal dan kualitas yang baik, membuktikan efektivitas sistem SIPRODIV dalam meningkatkan produktivitas tanaman hortikultura.

Di sela-sela kegiatan panen bersama, Dosen Pendamping PPK Ormawa Mahatani, Dr. Rahmansyah Dermawan, M.Si., menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil kolaborasi intensif antara mahasiswa, akademisi, dan masyarakat.

“Sistem yang diterapkan memang bukan yang paling canggih. Namun, program ini setidaknya dapat menjadi langkah awal bagi Kelurahan Tamalanrea Indah untuk menerapkan teknologi pertanian modern dalam mendukung kegiatan pertanian berkelanjutan,” jelasnya.

Sementara itu, Dr. Mahyudin, M.Si., selaku Wakil Dekan 3 Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, dalam sambutannya menekankan pentingnya inovasi dalam pertanian modern.

“SIPRODIV adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat diintegrasikan ke dalam praktik pertanian tradisional untuk menghasilkan hasil yang lebih baik. Melalui program ini, dapat dilihat keseriusan adik-adik Mahatani untuk mendatangkan prestasi dan manfaat. Sekarang, tugas Mahatani adalah bagaimana membentuk pemasaran agar subsistem yang terbentuk lengkap mulai dari hulu hingga hilir,” ujarnya.

Direktur Kemahasiswaan Unhas, Abdullah Sanusi, Ph.D., mengapresiasi inisiatif mahasiswa dalam mengembangkan solusi praktis untuk tantangan pertanian.

“PPK Ormawa merupakan program yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa belajar memecahkan masalah di desa melalui ide inovatif sehingga dapat mendukung kemajuan desa,” ujarnya.

Sekretaris Lurah Tamalanrea Indah, Asliah Kamal, S.E., menyambut baik program ini dan melihatnya sebagai langkah positif dalam pemberdayaan masyarakat lokal.

“Saya masih ingat sebelumnya saat di awal adik-adik tim Mahatani dengan penuh kepercayaan diri dan semangat melakukan konsultasi ke kantor kelurahan terkait pelaksanaan program di Kelurahan Tamalanrea Indah, dan sekarang sudah terbukti dan dapat dilihat hasilnya,” tuturnya.

Setelah panen, acara dilanjutkan dengan penanaman simbolis. Tamu undangan bersama KWT Kerabat melakukan pindah tanam bibit cabai, menandai dimulainya siklus tanam baru menggunakan sistem SIPRODIV.

Keberhasilan panen perdana ini menunjukkan potensi besar SIPRODIV yang tidak hanya membawa manfaat langsung bagi petani mitra, tetapi juga berfungsi sebagai model percontohan yang dapat diaplikasikan di daerah lain dengan kondisi serupa. (*)

News Feed