”Saya diajak ke PSM sejak usia 16 tahun, itu tahun 1995. Awalnya saya dipanggil untuk bantu-bantu menjadi kit man. Beliau juga alasan saya masih bertahan di PSM sampai hari ini,” ujar pria yang akrab disapa Enal tersebut.
Enal berkisah, Mallawing merupakan orang paling tulus kepada PSM. Dia menjadi orang yang paling sakit hati ketika PSM gagal meraih kemenangan dalam setiap pertandingan.
”Dia itu orang paling sakit hati kalau PSM kalah, saking cintanya sama PSM. Terus dia selalu kasih tahu pemain, khususnya bek kanan, dia ajari. Dia juga motivator untuk kita-kita,” kata Enal.
Enal juga mengaku, Mallawing menjadi orang yang paling berintegritas. Dia selalu menekankan kejujuran, khususnya kepada Kit Man yang memang punya godaan paling besar dalam bertugas.
”Dia selalu ajarkan saya kejujuran. Karena pemain itu biasanya simpan ponsel, uang, dompet barang-barang berharga di sembarang tempat. Kalau ada yang begitu harus dijaga, disimpan, jangan diambil,” tuturnya.
Mallawing juga selalu.menekankan kepada Enal, apapun yang terjadi dengan klub, bagaimana pun kondisinya, harus tetap setia. Kata Enal, integritas selalu menjadi prinsip paling kuat dari seorang Mallawing.
”Dia bilang, pokoknya apapun yang diminta sama pemain harus nurut. Bagaimanapun kondisi tim harus ikut. Pekerjaan ini gampang-gampang susah tetapi tanggung jawabnya besar. Karena lupa satu item saja, dampaknya fatal.l,” tutipnya. (wid/zuk)