FAJAR, GAZA–Perempuan dan anak-anak pengungsi di Jalur Gaza menjauhkan diri dari suasana serangan dengan melakukan kegiatan dukungan psikologis dan sosial di kota selatan Khan Yunis, yang terus dibombardir Israel.
Kota yang baru-baru ini menjadi sasaran serangan, khususnya di wilayah al-Mawasi, mengadakan acara yang diselenggarakan oleh Asosiasi Guru Produktif.
Anak-anak yang mengikuti acara di halaman SMA Putri Aqqa mengenakan pakaian adat Palestina, menyanyikan lagu, menari, mengikuti lomba dan menikmati permainan.
Aktivis Cemal Abu Mustafa dari Asosiasi Guru Produktif mengatakan keluarga-keluarga yang mengungsi ke Khan Yunis hidup dalam kondisi yang sangat sulit.
Memperhatikan keputusan untuk menyelenggarakan kegiatan dukungan sosial dan psikologis bagi anak-anak dan perempuan, Abu Mustafa mengatakan bahwa mereka mengamati keinginan yang kuat di antara banyak anak untuk berpartisipasi dalam acara ini dan melepaskan energi negatif mereka.
“Acara ini berkontribusi dalam mengubah tren kekerasan yang berkembang di anak-anak,” katanya seperti dikutip dari AA.com.
Menyoroti dampak negatif terhadap anak-anak akibat pengungsian berulang kali, Abu Mustafa mencatat bahwa kelompok tersebut melibatkan anak-anak dalam kegiatan untuk mengeluarkan energi mereka, memberikan konseling individu dan kelompok, dan melaksanakan program untuk mendukung keluarga.
Iman al-Kefarne, seorang ibu yang berbagi pengalaman migrasinya dari Beit Hanoun di Gaza utara ke Jabalia, Nuseirat, Rafah dan Khan Yunis, merasa prihatin dengan meningkatnya serangan Israel terhadap Khan Yunis baru-baru ini.