FAJAR, BONE-Partisipasi Pemilih Disabilitas di Bone masih rendah, tercatat hanya 30 persen pada Pileg dan Pilpres lalu. Komisi Pemilihan Umum (KPU) siap mengevaluasi Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Komisioner KPU Bone, Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM Abdul Asis mengatakan bahwa mereka akan melakukan perbaikan terhadap TPS yang dinilai belum inklusif.
“Dia mengidentifikasi kebutuhannya, jadi kita siapkan nanti di TPS-TPS pada hari H,” jelas Asis, Selasa, 23 Juli 2024.
Selain itu, KPU juga berupaya memenuhi harapan kalangan disabilitas agar penyelenggara pemilu bisa lebih sadar terkait kebutuhan mereka. Sumber daya manusia dari KPU ini sempat disorot oleh Persatuan Disabilitas karena dinilai belum begitu memahami kebutuhan mereka.
“Minimal hari ini kita perkuat di level penyelenggara. Bagaimana sumber daya yang kita miliki ini bisa memberikan fasilitas yang dibutuhkan oleh para penyandang disabilitas,” sambung Asis.
Dia menambahkan bahwa saat ini identifikasi terhadap para penyandang disabilitas terus dilakukan untuk memperbarui data yang dicatat oleh KPU setelah Pileg dan Pilpres lalu.
Data terakhir menunjukkan jumlah pemilih disabilitas di Bone mencapai 6.973 jiwa. Sebelumnya, Ketua Persatuan Disabilitas Bone, Andi Takdir, melaporkan bahwa partisipasi pemilih pada Pileg dan Pilpres lalu hanya 30 persen.
Asosiasi disabilitas melaporkan masih perlunya pembenahan sarana inklusivitas TPS di lapangan.
“Jadi banyak TPS tidak akses, tidak bisa dilalui pengguna kursi roda, dia tempatkan TPS yang tidak bisa dilalui,” ujarnya.
Dia juga mengharapkan petugas bisa lebih sadar lagi terkait kebutuhan para penyandang disabilitas ini. Misalnya, untuk tunarungu yang harus diarahkan langsung saat pencoblosan.
“Tunarungu ini tidak bisa dipanggil, jadi dia panggil, karena tidak bisa mendengar dia tidak naik jadi pulang begitu saja, teman-teman tidak mencoblos,” terangnya. (an/*)