FAJAR, JAKARTA–Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan hasil penting dari kunjungan kenegaraan terakhirnya ke Persatuan Emirat Arab (PEA) tengah pekan lalu.
Jokowi dalam pertemuannya dengan Presiden PEA, Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) menyoroti dua isu utama yang menjadi fokus dalam peningkatan kerja sama bilateral, di samping isu-isu penting lainnya.
“Ke UEA kita hanya membahas dua hal penting, meskipun ada banyak yang lainnya,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangannya dikutip dari keterangan tertulis BPMI Setpres Minggu (21/7/2024).
Pertama, mengenai pembangunan pusat keuangan atau financial center di Ibu Kota Nusantara (IKN). Presiden menyebut bahwa pemerintah ingin mempelajari sistem di Dubai International Financial Center (DIFC).
“Di situ ada sistemnya yang kita ingin tiru, rekrutnya seperti apa, membawa uang untuk bisa masuk ke financial center di Dubai seperti apa, DIFC,” ungkapnya.
Presiden mengungkapkan bahwa terkait hal tersebut, ia telah ditandatangani sebuah nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan DIFC.
“Artinya financial center yang di IKN ini nanti akan kita harapkan segera dibentuk dan segera bisa berjalan,” jelasnya.
Isu kedua yang ditekankan adalah kerja sama dalam sektor nikel, yang mencakup seluruh rantai nilai dari hulu hingga hilir—mulai dari pertambangan, produksi katode dan prekursor, pembuatan baterai kendaraan listrik, hingga kendaraan listrik itu sendiri. Selain PEA dan Indonesia, akan ada dua negara lain yang saat ini tengah didekati untuk bekerja sama.