Prof. Baharuddin mengharapkan tim penyusun Program Studi Kajian Ketahanan Nasional Unhas dapat mengadopsi sistem rekrutmen UI melalui jalur riset dan CEP yang mengakui pengalaman dan kontribusi yang telah mendapat pengakuan lembaga kredibel sebagai kompensasi Kredit Mata Kuliah yang setara. Dengan mengikuti pola ini, para profesional, TNI-POLRI, serta pejabat publik seperti kepala daerah atau anggota legislatif dan tokoh yang telah banyak berkontribusi dalam keamanan nasional akan dapat mengikuti perkuliahan.
Laksamana Muda Dr. Abdul Rivai Ras, MM, MS, M.Si, tokoh Sulsel yang juga menjadi pendiri Universitas Pertahanan dan pengajar di UI, menyampaikan bahwa Unhas dapat mengembangkan Kajian Ketahanan Nasional dengan fokus sesuai visi misi Unhas dalam agenda ketahanan bahari.
Ariady Arsal, Ketua Tim Task Force, mengungkapkan bahwa timnya akan berupaya menuntaskan proses pendirian Magister Kajian Ketahanan Nasional sesuai mekanisme dan prosedur Unhas. Mereka akan mengakselerasi langkah-langkah pendukung program studi dengan mengajak berbagai pihak yang berkompeten untuk dapat bekerjasama dengan Unhas dalam mengembangkan Kajian Ketahanan Nasional. (*)
