FAJAR, BRAZILIA–Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva mengkritik pemerintah Israel yang terus membantai warga Gaza, Palestina. Ia menyerukan pemimpin dunia tidak tinggal diam.
Kritik Lula muncul kembali setelah serangan baru-baru ini di Jalur Gaza. Dalam pernyataannya di media sosial, Lula menyebut Israel melakukan pembantaian tanpa akhir.
“Pemerintah Israel terus menyabotase proses perdamaian dan gencatan senjata di Timur Tengah. Pemboman terbaru di Jalur Gaza, yang mengakibatkan kematian ratusan orang tak bersalah, tidak dapat diterima,” tegas Lula dikutip dari Agencia Brasil.
“Saat ini jumlah korban jiwa mencapai lebih dari 90 orang dan hampir 300 orang terluka. termasuk anak-anak, orang tua, dan perempuan di tenda-tenda yang diperuntukkan bagi bantuan kemanusiaan di kawasan Al-Mawasi Khan Younis,” keluh sang presiden merujuk pada serangan yang terjadi pada Sabtu (13 Juli).
Menurut Lula, apa yang menimpa rakyat Palestina sangat mengerikan. Ia menyebut mereka terus menghadapi hukuman kolektif, bahkan di dalam zona kemanusiaan yang seharusnya dilindungi.
“Kami, para pemimpin politik di dunia demokrasi, tidak bisa tinggal diam dalam menghadapi pembantaian tanpa akhir ini,” tegasnya.
Lula mengatakan, yang dibutuhkan saat ini adalah perdamaian di Gaza. “Gencatan senjata dan perdamaian di kawasan harus menjadi prioritas utama dalam agenda internasional. Semua upaya kami harus fokus pada pembebasan sandera Israel. dan mengakhiri serangan di Jalur Gaza,” kata Lula.
Sejak tahun lalu, Lula mengkritik tindakan Israel di Jalur Gaza, yang dikutuknya sebagai genosida terhadap rakyat Palestina. Pemerintah Brasil memandang tindakan di Gaza ini sebagai pelanggaran sistematis terhadap hak asasi manusia.