Ia optimistis Sulsel bisa mencapai target Pembangunan berkelanjutan tahun 2030. “Karena sekarang ini bukan hanya peran pemerintah, tapi juga bisnis, perguruan tinggi, semuanya,” pungkasnya.
Mewakili PT Vale, Endra Kusuma menyampaikan, PT Vale memiliki delapan aspek dalam penyaluran CSR. Diantaranya pendidikan, ekonomi, dan lingkungan. Selama 56 tahun beroperasi di Luwu Timur, perusahaan tersebut menjaga tiga danau besar yang ada disana, termasuk Danau Matano.
“Selain reklamasi, kewajiban kami di penambangan, kami juga melakukan penanaman hutan kembali di luar lahan konsesi kami. Tahun kemarin sudah selesai 10 ribu hektar di seluruh Sulsel, sekarang lagi progress 3 ribu hektar, total 13 ribu hektar. Ini diluar areal konsesi kami,” ungkapnya.
Sedangkan, Bambang Sugiharto selaku Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementerian Pertanian, mengaku senang kalau ada CSR masuk ke sektor pertanian, karena hal tersebut untuk ketahanan pangan dan mengatasi kemiskinan. Pertanian merupakan entri point untuk meningkatkan produktifitas dan income masyarakat, khususnya petani.
“CSR di sektor pertanian belum banyak, tapi sudah ada. Kami sudah memperlihatkan, ada model-model agribisnis yang bisa diadopsi untuk CSR,” imbuhnya. (*)