DI Sinjai, 831 warga tercatat keluar daerah mencari kerja sejak dua tahun terakhir. Kondisi ini disebabkan karena lowongan kerja (loker) di Sinjai tak tersedia.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Koperasi UMKM dan Tenaga Kerja Sinjai, 831 tenaga kerja Sinjai keluar daerah ini terbagi dalam dua tahun. Pada 2023 sebanyak 535 orang dan 2024 sebanyak 296 orang hingga awal Juli.
Dari data tersebut, Morowali sebagai daerah yang banyak dituju. Pada 2023 jumlahnya mencapai 377 orang. Sementara tahun 2024 mencapai 187 orang.
Bukan hanya Morowali, sejumlah daerah lainnya, yaitu Makassar, Bone, Bantaeng, dan Unaha (Sulawesi Tenggara). Selain itu, dua negara juga menjadi tujuan kerja warga Sinjai: Malaysia dan Arab Saudi.
Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Tenaga Kerja Sinjai Ramlan Hamid mengatakan alasan warga Sinjai keluar daerah disebabkan beberapa hal. Di antaranya, adanya lowongan kerja yang terbuka di luar.
Termasuk pendapatan di daerah atau negara tujuan juga lebih tinggi dibandingkan Sinjai. “Alasan lainnya juga terkait keterampilan dan keahlian yang dimiliki dibutuhkan di tempat lain,” bebernya.
Salah satu tenaga kerja asal Sinjai, Nu Arifin mengatakan, dirinya ke Morowali mencari kerja karena lowongan kerja di Sinjai tidak tersedia. Pemkab Sinjai tidak menyiapkan lowongan kerja yang layak bagi warganya sehingga keluar daerah menjadi pilihannya.
“Saya sudah bekerja di Morowali sejak 3 tahun lalu, kalau di Sinjai tidak ada sama sekali, hanya bekerja sebagai tenaga sukarela, pendapatan yang diterima hanya Rp200 ribuan per bulan,” kuncinya. (sir/zuk)