Oleh: Rusdin Tompo, Pegiat Literasi dan Koordinator SATUPENA Sulsel
Pemerintah Kabupaten Gowa, kembali akan menggelar Beautiful Malino, pada Juli 2024 nanti. Event pariwisata ini digagas sejak tahun 2017, tapi sempat vakum saat kita dihajar pandemi Covid-19. Pada tahun 2023, gelaran yang mengambil tema “Happiness” tersebut masuk agenda Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif(Kemenparekraf) RI. Gelaran acara di kawasan Hutan Pinus, kala itu, berlangsung meriah, sehingga mampu menyedot sebanyak 78 ribu pengunjung, dengan nilai total transaksi mencapai Rp25 miliar.
Kurang Gelaran Seni Budaya
Pada tahun 2024 ini, Beautiful Malino mengusung tema “Harmoni of Malino”. Penyelenggara hendak mengingatkan kembali pentingnya harmonisasi dan keseimbangan antara alam dan kehidupan manusia. Namun, event ini mendapat sorotan Tim Kurator saat dipresentasikan oleh Pemda Gowa. Pasalnya, item kegiatannya dinilai masuk kategori sport modern seperti Cross Country Run, Malino Trail Adventure, dan Mountain Bike & Challenge. Kegiatan lainnya, Music & Art Fest, Culinary Showcase & Bazaar, Fashion Carnival, dan Summer Camp. Sementara KEN lebih menekankan ide kreativitas seni dan budaya agar gelaran tahunan ini tetap masuk dalam kalender kegiatan Kemenparekraf RI tersebut.
Kepala Bidang Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulawesi Selatan, Andi Zulkarnaen, menyebut ada lima aspek yang mesti dipenuhi oleh Beautiful Malino, agar bisa masuk KEN. Kelima aspek dimaksud, yakni ide dan inovasi, pemasaran dan promosi, manajemen kegiatan, manajemen keuangan, dan dampaknya. Sport tourism yang ditampilkan Beautiful Malino, tahun ini, tidak diatur dalam juknis KEN 2024. Itulah yang jadi sebab, event unggulan Pemkab Gowa ini gagal masuk KEN 2024 (detik.com).