Oleh: Marsuki
(Guru Besar FEB Unhas dan Komisaris Independen BSSB)
FAJAR, MAKASSAR — Dalam sebulan terakhir banyak berita di media menginformasikan tren perkembangan perekonomian global dan khususnya nasional yang cendrung akan bermasalah menjelang akhir tahun 2024 hingga tahun 2025.
Penyebabnya, akibat pengaruh eksternal atau global, termasuk pengaruh domestik sendiri. Kemudian, berbaur sedemikian rupa, sehingga menjadi pecahan-pecahan masalah yang bisa akan semakin pelik jika tidak ditangani secara hati-hati, berencana, dan bertanggungjawab.
Dari sisi eksternal, penyebabnya oleh karena kondisi geopolitik dan keamanan global yang semakin tidak menentu di beberapa negara, akibat perang Israel dan Palestina yang kemungkinan dapat merembet ke Iran dan Mesir. Termasuk belum menentu berakhirnya perang Rusia Ukrania, dan mulai memanasnya situasi politik AS dg China akibat memperebutkan pengaruh ekonomi dan bisnis dengan Vietnam.
Akibatnya, terjadi ketidakstabilan pada tatanan ekonomi, bisnis dan keuangan global. Terutama ditunjukkan oleh volatilitas naiknya harga energi, minyak dan gas, karena kelangkaan produksi dan penawarannya serta terbatasnya produksi pangan global akibat supply pupuk pertanian berkurang akibat terganggu distribusi logistiknya.
Beriringan dengan tren masih meningkatnya suku bunga kebijakan moneter dari bank-bank sentral negara maju. Sehingga dampak umumnya, volatilitas kenaikan inflasi semakin tidak stabil dan nilai tukar di banyak negara emerging market khususnya terus melemah.