Sang pelatih mengatakan meski berangkat ke Copa America dengan tim yang didominasi pemain muda, ekspektasinya tetap sama. Dan, ia senang karena keputusannya mendapat dukungan penuh.
“Saya bersemangat dan berterima kasih atas kepercayaan manajemen dan dukungan mereka terhadap keputusan saya untuk membangun sesuatu di luar apa yang kami miliki,” katanya dikutip dari AP.
Lozano sendiri menegaskan bahwa Copa America kali ini bukan tentang hasil akhir. Menurutnya, mereka saat ini sedang memulai proses untuk membangun kekuatan baru El Tri.
“Lebih penting memikirkan proses daripada hasil, kami tidak ingin ada spekulasi dengan orang-orang yang tidak datang (ke turnamen), semua orang sadar alasan mendatangkan orang baru,” tegasnya.
Datang dengan sebagian besar wajah lama, pelatih Jamaika, Heimir Hallgrimsson sementara itu cukup optimis bisa memberi masalah pada Meksiko di laga perdana Grup B ini.
“Tidak banyak kejutan dalam seleksi, karena ini adalah pemain yang kami mainkan selama satu setengah tahun terakhir. Ini adalah sekelompok pemain yang telah melakukannya dengan cukup baik untuk Jamaika,” kata Hallgrimsson di Gleanerim.
Hallgrimsson awalnya memilih 23 orang untuk turnamen ini. Tapi karena CONMEBOl mengizinkan setiap kontestan mendaftarkan 26 pemain, ia menambah tiga nama lagi yang kemudian menimbulkan kontroversi.
Amari’i Bell, kapten Reggae Boyz, Andre Blake, dan Leon Bailey adalah tiga tambahan yang dipilih sang juru taktik. Dua nama pertama sebenarnya tidak sepenuhnya fit akibat cedera. Namun, Hallgrimsson yakin mereka bisa memberi nilai tambah.