FAJAR, YERUSALEM—Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menghalangi penunjukan anggota komisi penyelidikan serangan Hamas pada 7 Oktober, kata surat kabar Haaretz.
Sebelumnya, pada tanggal 26 April, Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz mengusulkan pembentukan komisi negara untuk menyelidiki peristiwa 7 Oktober dan perang Israel berikutnya di Gaza.
“Netanyahu berupaya menarik kewenangan untuk menunjuk anggota komite dari presiden Mahkamah Agung Israel,” kata Haaretz dikutip dari TRT World.
“Netanyahu tidak menginginkan seorang hakim memimpin komite investigasi atas peristiwa 7 Oktober,” tambahnya.
Penasihat keamanan nasional Netanyahu, Tzachi Hanegbi, mengatakan pada Minggu pagi bahwa komite penyelidikan bertujuan untuk mengakhiri pemerintahan sayap kanan di Israel, menurut surat kabar Yedioth Ahronoth.
Surat kabar tersebut, mengutip seorang pejabat di kantor Netanyahu, mengatakan bahwa perdana menteri Israel tidak mempercayai hakim.
Netanyahu dilaporkan khawatir hakim akan membalasnya karena masalah reformasi hukum yang telah memicu protes selama berbulan-bulan di Israel.
Lebih dari 36.400 warga Palestina telah tewas di Gaza dalam serangan mematikan Israel di Gaza sejak 7 Oktober lalu menyusul serangan yang dipimpin Hamas.
Mayoritas korban tewas adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 82.600 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan tanpa henti Israel membuat sebagian besar wilayah Gaza menjadi reruntuhan di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan. (amr)