FAJAR, GAZA—Kecaman dunia internasional setelah pembantaian yang menewaskan 45 warga di tenda pengungsian tak mampu menghentikan kebiadaban Israel.
Setidaknya 25 warga Palestina kembali tewas dalam penembakan besar-besaran Israel setelah serangan di kamp Rafah tersebut.
Serangan besar-besaran dilaporkan terjadi di sebelah barat Rafah pada hari Selasa yang memaksa orang-orang untuk mengungsi, dan banyak yang dilaporkan terjebak dan tidak dapat meninggalkan daerah tersebut karena penembakan tersebut.
“Hingga saat ini, lebih dari 25 orang tewas sejak serangan tadi malam dan 43 orang luka-luka. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak, perempuan dan orang tua,” kata pejabat badan pertahanan sipil Rafah Mohammad Al Mughayyir kepada The National pada hari Selasa.
Dewan Keamanan PBB akan mengadakan sidang darurat pada hari Selasa, yang diminta oleh Aljazair, untuk membahas serangan Israel di Rafah.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina mengatakan sekitar satu juta orang meninggalkan Rafah dalam beberapa minggu terakhir.
“Hal ini terjadi ketika tidak ada tempat yang aman untuk dituju dan di tengah pemboman, kekurangan makanan dan air, tumpukan sampah dan kondisi kehidupan yang tidak sesuai,” kata UNRWA di X.
Mereka mengatakan, situasi di rafah semakin sulit. “Hari demi hari, memberikan bantuan dan perlindungan menjadi hampir mustahil,” ujar UNRWA. (amr)