Dia mengimbau agar jemaah jangan membawa uang berlebihan saat ke masjid karena berisiko. “Beruntung karena yang menemukan orang Indonesia. Kalo bukan orang Indonesia agak repot mengurusnya karena bisa berurusan dengan aparat setempat,” kata perempuan yang siang itu mendapat kebagian jam dinas pagi hingga sore hari.
Jemaah Pingsan
Selain menangani jemaah kehilangan tas, petugas sensus juga menerima laporan jemaah perempuan yang pingsan jelang salat Jumat kemarin. Menurut Moch Taufik, anggota Media Centre Haji (MCH) yang menyaksikan langsung kejadian itu bercerita bahwa perempuan itu pingsan di pelataran perempuan. Mereka tidak bisa seketika menolong karena lokasinya berada di area larangan untuk laki-laki.
“Anak laki-lakinya mau menolong tapi juga tidak bisa masuk ke sana, untung sejumlah jemaah perempuan membantu. Beberapa saat kemudian ibu itu sudah sadar dan dipapah keluar. Anaknya dibantu petugas langsung mengantarnya ke hotel,” jelas Taufik.
Adapula kisah Umi Kulsum Wastam, jemaah perempuan yang terjatuh di eskalator saat hendak berwudhu di tempat wudhu perempuan Masjid Nabawi Pukul 12.15 WAS. Tangan kirinya mengalami luka dan mengeluarkan darah.
Tim medis Masjid Nabawi membawanya ke klinik Assafaat untuk mendapatkan penanganan di Hotel Safwat, MCH juga menemukan jemaah yang diinfus dan dibawa tim medis untuk penanganan lebih lanjut, Jumat sore jelang magrib. Namanya Sri Lujeng, Kloter 32 SOC. (er)