English English Indonesian Indonesian
oleh

Merger Optimalkan Transformasi Layanan hingga ke Timur Indonesia

Dikutip dari situs Kemenko Bidang Perekonomian RI, Airlangga menyebut salah satu penyebab masih tingginya biaya logistik nasional adalah karena ketimpangan antara Indonesia bagian timur dan Indonesia bagian barat.

Hal ini bisa dilihat dari utilisasi pelabuhan di wilayah barat dan timur. Pelabuhan Tanjung Priok memiliki utilisasi mencapai 90 persen, Tanjung Emas (Semarang) sebesar 95 persen, dan Tanjung Perak (Surabaya) sekitar 87 persen. Adapun utilisasi pelabuhan-pelabuhan di Kawasan Indonesia Timur (KTI) rata-rata belum bisa menyamai wilayah barat.

“Ke depan, sinergi dan kolaborasi yang kuat, serta koordinasi yang efektif, diharapkan juga antar daerah, karena logistik itu juga efeknya ke mana-mana, termasuk dalam program penanganan inflasi. Sehingga ini diharapkan menjadi tools agar ke depan kita bisa menjaga inflasi agar pertumbuhan ekonomi kita bisa berkualitas,” tutur Airlangga.

Ia memaparkan, bahwa pemerintah menggeser central gravity-nya, sehingga tidak hanya berpusat di Pulau Jawa. Diharapkan utilisasi pelabuhan di wilayah timur Indonesia dapat menjadi lebih dari 50 persen. Logistik di wilayah timur juga dapat lebih terbangun, dan pertumbuhan ekonomi makin terbangun. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi setiap daerah akan lebih seimbang dan Indonesia bisa memiliki pertumbuhan yang berkualitas.

Sentuh Angka 14 Persen

Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Makassar, pada 22 Februari 2024 lalu, menekankan, persaingan antar negara saat ini betul-betul ketat. Siapa yang memiliki efisiensi biaya logistik, maka akan memenangkan persaingan.

News Feed