Hanya saja, lokasi di Kelurahan Matekko ini diduga sudah dibersihkan. Beberapa drum dan tandon di atas lahan yang kira-kira berukuran empat meter x lima meter itu diduga sudah dibersihkan, pasca ramainya pemberitaan terkait dugaan penimbunan solar, Selasa, 21 Mei.
Di atas lahan yang dikeliling pagar bambu itu, masih terdapat bekas barang-barang tersebut. “Sepertinya sudah dibersihkan. Di tempat ini, hanya penampungan sementara. Kalau sudah cukup dibawa ke gudang yang satu (di Jaranjang),” ungkapnya.
Adapun titik kedua yang diduga menjadi penimbunan solar subsidi berada di Jalan Poros Makassar – Sinjai. Masuk Kelurahan Jaranjang. Lokasinya tidak jauh dari batas kota. Di sekitarnya ada kantor PLN. Di sebelah kanan terdapat pabrik kapas.
Nah, lokasi gudang kedua ini cukup mencolok. Berdiri di atas lahan kira-kira 1.000 meter. Gudang ini dikelilingi tembok. Pagarnya terbuat dari seng yang sudah dicat berwarna merah.
Di atas lahan itu terdapat bangunan semi permanen. Di dalamnya ada tangki. Ukurannya kira-kira 5.000 liter. Juga, ada tandon. Kira-kira berdiameter dua meter. Tingginya dua meter atau tiga meter.
“Mudah sekali dijumpai. Kami sebagai nelayan, berharap aparat penegak hukum bisa menindaklanjuti hal ini. Prsktik-praktik mafia migas harus diberantas,” harapnya. (tim)
