Bila merujuk pada temuan penelitian Buettner, maka faktor kebiasaan orang-orang paling sehat dan berumur panjang di dunia dengan penerapan sembilan prinsip (Power 9), yang meliputi bergerak secara alami dalam kehidupan sehari-hari, memiliki tujuan, menjaga rutinitas untuk menghilangkan stress, berhenti makan saat 80 persen kenyang, makan lebih banyak makanan nabati, mengonsumsi alkohol dalam jumlah sedang dan teratur, berpartisipasi dalam komunitas, menjaga orang-orang terkasih tetap dekat, dan dikelilingi orang-orang dengan kebiasaan sehat.
Lalu apa yang dipraktekkan oleh Singapura, sehingga masuk dalam zona biru? Di antara aktivitas yang dideteksi adalah: (1) Berjalan kaki sebagai kebutuhan. Ini berkelindan dengan kebijakan Singapura terkait pajak mobil, bensin, penggunaan jalan raya, dan berinvestasi besar-besaran dalam hal walkability, bikeability, dan transportasi umum; (2) Mendekatkan diri pada orang-orang terkasih, dan untuk itu pemerintah memberikan insentif finansial kepada anggota masyarakat yang tinggal bersama atau dekat dengan orang tua dan anak-anak mereka dan dikenal dengan kebijakan Proximity Housing Grant; (3) Rasa memiliki antar sesama komunitas; (4) Berkebiasaan hidup sehat, dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkannya, di antaranyaakses terhadap makanan sehat yang murah, insentif bagi perusahaan makanan yang menyediakan makanan sehat, Kementerian Kesehatan menciptakan sistem pelabelan terhadap warung makan yang memiliki pilihan makanan sehat, dan untuk rokok ada pajak rokok dan bungkusan rokok dibuatkan gambar-gambar penyakit akibat merokok; (5) Akses terhadap pelayanan kesehatan berkualitas dengan menciptakan kebijakan yang mensubsidi biaya layanan kesehatan; (6) Penegakan hukum yang ketat, sehingga kepemilikan senjata dan narkoba dapat mengakibatkan orang dipenjara, dicambuk, bahkan dihukum mati.