FAJAR, DEN HAAG—Afrika Selatan mengatakan bahwa genosida Israel di Gaza ‘berlanjut dengan cepat dan baru saja mencapai tahap baru dan mengerikan’. Makanya, mereka mendesak ICJ untuk memerintahkan gencatan senjata.
Afrika Selatan pada hari Kamis waktu setempat menuduh Israel di pengadilan tinggi PBB meningkatkan apa yang mereka sebut sebagai “genosida” di Gaza, dan mendesak para hakim untuk memerintahkan penghentian serangan Israel terhadap Rafah, rumah bagi lebih dari 1,4 juta pengungsi Palestina.
Mahkamah Internasional (ICJ) mendengarkan serangkaian tuduhan terhadap Israel dari para pengacara yang mewakili Pretoria, termasuk kuburan massal, penyiksaan, dan sengaja menahan bantuan kemanusiaan.
“Afrika Selatan berharap, ketika kami terakhir kali hadir di hadapan pengadilan ini, untuk menghentikan proses genosida ini demi melestarikan Palestina dan rakyatnya,” kata pengacara terkemuka Vusimuzi Madonsela dikutip dari The New Arab.
“Sebaliknya, genosida Israel terus berlanjut dan baru saja mencapai tahap baru dan mengerikan,” tambah Madonsela.
Afrika Selatan memulai sidang dua hari di Den Haag dengan memohon kepada hakim untuk memerintahkan gencatan senjata di seluruh Gaza, di mana setidaknya 35.233 orang telah tewas sejak 7 Oktober.
Israel akan merespons pada hari Jumat. Namun, mereka sebelumnya sudah menekankan komitmen mereka yang “tak tergoyahkan” terhadap hukum internasional dan menggambarkan kasus tuduhan Afrika Selatan sepenuhnya tidak berdasar dan menjijikkan secara moral meskipun kekejaman Israel tetap didokumentasikan setiap hari, di tengah meningkatnya jumlah korban tewas di wilayah yang dilanda perang tersebut.