Menariknya karena ketiganya mendapat IPK yang sama, yakni 3,86. Saat IPK satu persatu yudisium dibacakan, Patarai Amir sempat bercanda dengan menyebut ada yang kerja sama dan saling contek di rumah.
Dalam sambutannya mewakili mahasiswa program MM, Suhartina Bohari menyampaikan rasa syukur bisa menyelesaikan studi. Meski sebenarnya dia sama sekali tidak terfikir untuk melanjutkan kuliah magister saat itu.
“Sebenarnya saya hanya mengantar. Tapi yang terkasih, menyemangati dan mendaftarkan, jadi saya ikuti saja kuliah dan akhirnya selesai juga magister,” kata Suhartina.
Dia juga menyampaikan perkuliahan yang dijalani bersama suami dan sejumlah ASN dari Maros di Unifa, merupakan wujud MoU yang telah ditadatangani Bupati Maros, Chaidir Syam sebelumnya.
Yakni dalam upaya peningkatan SDM. Hal senada disampaikan perwakilan mahasiswa program MIKom, Patarai Amir. Pengalaman berkuliah di Unifa menurutnya memberi kesan yang baik.
Sehingga ia pun langsung merekomendasikan istri dan adiknya mengambil program magister di kampus ini. “Pak Dekan, saya lapor istri sudah mendaftar juga. Adik saya sudah saya telepon, hari Senin dia daftar juga magister di sini,” kata Politikus Partai Golkar ini.
Patarai sendiri berharap komunikasi dan silaturhami antar mahasiswa, maupun dengan dosen dan seluruh sivitas akademika di Unifa akan terus berlanjut kedepannya. Terlebih, mereka tercatat sebagai angkatan RPL pertama di Unifa.
Sekedar diketahui khusus program RPL ini kembali dibuka untuk gelombang ke empat dan akan menjalani perkuliahan perdana, September mendatang.