BANTAENG, FAJAR — Pantai Seruni, salah satu destinasi wisata andalan di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, tengah menghadapi krisis lingkungan yang mengkhawatirkan. Kerusakan parah akibat pencemaran dan abrasi pantai telah mengubah wajah indah pantai ini menjadi pemandangan memprihatinkan.
Dahulu, Pantai Seruni dikenal sebagai surga bagi para pencinta pantai dengan pasir putihnya yang membentang luas dan air laut yang jernih. Namun, kini, kondisinya jauh dari impian. Sampah plastik, limbah padat, dan polusi lainnya telah mencemari area pantai. Menciptakan pemandangan yang menyedihkan.
“Saya sangat prihatin melihat keadaan Pantai Seruni saat ini. Dahulu, pantai ini begitu indah dan bersih, tapi sekarang tercemar parah oleh sampah dan limbah,” ungkap Bahar, seorang warga setempat yang telah tinggal di dekat pantai selama puluhan tahun.
Tidak hanya sampah. Masalah lain yang mengancam Pantai Seruni adalah abrasi pantai yang signifikan. Gelombang laut yang kuat dan pengerukan pasir ilegal telah mengerosi garis pantai, menyebabkan hilangnya hamparan pasir putih yang luas.
“Abrasi pantai telah mengikis banyak bagian dari Pantai Seruni. Jika tidak segera ditangani, pantai ini akan semakin rusak dan kehilangan daya tariknya sebagai destinasi wisata,” imbuh Sari, seorang aktivis lingkungan dari organisasi nonpemerintah lokal.
Pemerintah setempat telah mengakui masalah ini dan berjanji untuk mengambil tindakan. Namun, langkah-langkah nyata masih belum terlihat. Masyarakat dan organisasi nonpemerintah terus mendesak agar upaya penyelamatan Pantai Seruni segera dilakukan sebelum terlambat.