FAJAR, RAFAH—Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sudah mengumumkan akan menginvasi Kota Rafah. Itu memantik kekhawatiran di seluruh dunia.
Badan Anak-anak PBB pun memperingatkan bahwa rencana invasi darat Israel ke Rafah di Gaza selatan akan menjadi sebuah bencana.
Dalam sebuah artikel di harian Inggris, The Guardian, Juru Bicara UNICEF James Elder mengatakan bahwa dia melihat “kuburan baru dipenuhi anak-anak” di Jalur Gaza yang diblokade.
Dia juga mengutuk tindakan Israel yang menargetkan pekerja bantuan kemanusiaan di wilayah Palestina.
“Hanya beberapa minggu yang lalu dunia mengecam pembunuhan tidak masuk akal terhadap tujuh pekerja bantuan dalam konvoi World Central Kitchen. Ini merupakan tonggak sejarah suram lainnya bagi Gaza,” katanya dikutip dari Yeni Safak.
“Seminggu kemudian, sebuah kendaraan UNICEF kembali ditabrak ketika mencoba menjangkau mereka yang paling membutuhkan,” lanjut Elder.
Menurutnya, kehancuran Gaza saat ini sangat luar biasa. “Selama 20 tahun saya bekerja di PBB, saya belum pernah melihat kehancuran seperti yang saya lihat di kota Khan Younis dan Kota Gaza di Jalur Gaza. Dan sekarang kita diberitahu untuk mengharapkan hal yang sama melalui serangan di Rafah,” ujarnya.
Dia kemudian memperingatkan pihak berwenang Israel terhadap serangan lain yang dapat menyebabkan lebih banyak kematian warga sipil.
Elder mengatakan bahwa Rafah, yang sebelumnya diklaim Israel “aman” dan merupakan tempat sekitar 1,5 juta warga sipil mengungsi, akan runtuh jika dijadikan sasaran militer.