Oleh:
Julia Nada Murni
Mahasiswa Jurusan Sastra Inggris
Fakultas Ekonomi dan Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Fajar Makassar
Saat ini sedang menjalani Program Magang di Harian FAJAR
PERKEMBANGAN teknologi yang pesat membawa berbagai perubahan di berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Di satu sisi, teknologi menawarkan banyak manfaat untuk menunjang proses belajar mengajar, seperti akses informasi yang mudah, metode pembelajaran yang lebih interaktif, dan platform edukasi yang beragam.
Namun, di sisi lain, perkembangan teknologi justru dapat menyebabkan merosotnya semangat belajar siswa. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, antara lain; distraksi yang berlebihan, mudahnya akses terhadap media sosial, game online, dan platform hiburan lainnya dapat mengalihkan fokus siswa dari belajar.
Hal ini dapat membuat mereka sulit untuk berkonsentrasi dalam pelajaran dan menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Bahkan ketika mengerjakan tugas sekolah siswa lebih dominan mencari jawaban langsung di internet. Sehingga hal ini menyebabkan siswa lebih malas untuk belajar.
Kurangnya interaksi sosial sehingga terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar gadget, membuat siswa kurang bersosialisasi dengan teman dan lingkungan sekitar. Interaksi sosial yang minim dapat berakibat pada penurunan motivasi belajar dan rasa antusiasme dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Era digital yang serba cepat dapat menumbuhkan budaya instan pada siswa. Mereka terbiasa mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat. Sehingga kurang terbiasa dengan proses belajar yang membutuhkan waktu dan usaha.