FAJAR, MAKASSAR— Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM) Provinsi Sulawesi Selatan, kembali melakukan bakti sosial berupa operasi celah bibir sumbing dan langit-langit.
Kegiatan tersebut terlaksana berkat kerjasama RSKDGM Prov Sulsel dengan RSGM Unhas, Yayasan celebec cleftccenter dan lainnya.
Total ada 15 pasien lolos screening dan dioperasi. Diantaranya dua orang dewasa dan rata-rata usia bayi dan balita. Lokasinya di RSKDGM Provinsi Sulsel, Jl Lanto daeng Pasewang, Selasa, 30 April.
Direktur UPT RSKDGM Provinsi Sulawesi Selatan, drg. Wiwik Elnangti Wijaya, Sp.KGA mengatakan baksos ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan. Sebelum Makassar, telah menyasar setiap tahunnya di 24 Kabupaten kota.
“Kalau saat ini Makassar sebagai tuan rumah, kuota yang disiapkan untuk 15 pasien dulu. Mengingat cuma bisa menampung dengan jumlah tersebut,” ucapnya.
Kendati demikian animo masyarakat cukup besar, sehingga mereka yang mendaftar dan belum lolos akan dijadwalkan ulang di operasi selanjutny.
“Ini kan kegiatan rutin, Yayasan akan ada terus membuat kegiatan serupa jadi kita tetap mendata pasien lalu nanti dijadwalkan ulang untuk dilakukan operasi,” ucapnya.
drg. Wiwik mengatakan operasi bibir sumbing tersebut diprioritaskan untuk anak-anak usia dini. Tetapi ada pendaftar dewasa, tidak menutup kemungkinan menerima pasien dewasa. karena memang tujuannya untuk membantu.
“Pengerjaan yang lama dimana ada anak yang mengalami kondisi celah bibir dan celah langit-langit. Nah kalau keadaan seperti ini, dilakukan dulu operasi di celah bibir,” ucapnya.
Sebab kata dia, persyaratan untuk operasi langit-langit itu melihat usia anak. Minimal 9 bulan, dan melihat beratnya. Saat ini ada baby yang usianya dibawah lima bulan, makanya yang di koreksi itu celah bibirnya dulu.
“Nanti akan dicall kembali untuk operasi lanjutan kalau sudah memungkinkan. Operasi celah langit-langit lebih rumit juga,” ucapnya.
Kepala bagian bedah mulut dan maxillofacial RSKDGM Prov Sulsel, Drg. Andi Arfandi A. Sp.BM(K) mengatakan jika info pendaftaran operasi gratis bibir sumbing ini, sudah di share beberapa bulan lalu.
Kemudian dilakukan penjaringan pasien yang memang memenuhi kriteria dari persyaratan.
Untuk pasien yang telah di screening ini kata drg Andi Arfandi, kondisinya ada yang menderita celah bibir, celah langit-langit dan juga menderita keduanya.
“Usia termuda itu ada umur 3 bulan dengan kondisi yang dioperasi yaitu celah bibir. Kemudian kondisi celah langit-langit usia 22 tahun,” ujarnya.
Mereka ini di screning laboratorium dan screening torax, kemudian kalau semua kondisi normal maka dilakukanlah rawat inap. Lalu setelah itu di screening lagi oleh dokter anestesi.
“Nah setelah lolos screening secara menyeluruh, kalau sudah acc semua maka lanjut operasi,” ucapnya.
Satu orang itu membutuhkan waktu operasi sekitar 1 sampai 2 jam. Lalu mereka yang sudah operasi ini yang bayi itu tidak di anjurkan diberikan dot, diminta sama orangtua mereka. Sementara yang dewasa selama sebulan, tidak dianjurkan makan yang keras-keras. (wis)