English English Indonesian Indonesian
oleh

Rendahnya Angka Pernikahan: Ancaman atau Peluang bagi Masa Depan Indonesia?

Oleh:
Nurul Adelia
Mahasiswa Fakultas Psikologi UNM
Saat ini sedang menjalani program Magang di Harian FAJAR

DATA terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia tahun 2024 mengungkap fakta yang cukup mengejutkan. Angka pernikahan di Indonesia terus mengalami penurunan drastis dalam tiga tahun terakhir, dengan penyusutan sebanyak 2 juta dari tahun 2021 hingga 2023. Fenomena ini terjadi hampir di semua daerah. Bahkan di kota-kota besar seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Rendahnya angka pernikahan berpotensi membawa dampak signifikan bagi masa depan bangsa. Dari perspektif kependudukan, hal ini dapat menjadi ancaman serius karena berkurangnya jumlah pasangan yang menikah akan menurunkan angka kelahiran. Konsekuensinya, Indonesia terancam mengalami penuaan penduduk yang lebih cepat serta berkurangnya jumlah angkatan kerja produktif di masa depan.

Menurut Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Bagong Suyanto, bonus demografi yang selama ini diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik terancam tidak terwujud.

Namun di sisi lain, penurunan angka pernikahan juga dapat dilihat sebagai peluang bagi kemajuan Indonesia. Suyanto mengatakan, tren ini mencerminkan semakin terbukanya peluang bagi perempuan untuk mengembangkan potensi diri dan menurunnya ketergantungan finansial mereka terhadap laki-laki.

Karakteristik generasi muda saat ini memang jauh lebih terbuka dan memiliki banyak pilihan. Selain menikah, seperti meningkatkan potensi diri, membuka bisnis, belajar di luar negeri, traveling, dan fokus pada hobi.

News Feed