English English Indonesian Indonesian
oleh

PM Israel Netanyahu Tegaskan akan Tetap Menyerang Rafah dengan atau tanpa Kesepakatan

FAJAR, GAZA—Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa waktu setempat menegaskan bahwa invasi ke kota Rafah di Gaza selatan akan dilakukan terlepas dari negosiasi untuk membebaskan sandera yang ditawan oleh Hamas.

Netanyahu mengatakan bahwa pasukan Israel akan memasuki Rafah dan menghilangkan batalyon Hamas yang menurutnya ada di sana.

Ia menjelaskan, rencana tersebut akan dilanjutkan untuk mencapai kemenangan total dengan atau tanpa kesepakatan negosiasi terkait sandera.

“Gagasan bahwa kita akan menghentikan perang sebelum mencapai semua tujuannya tidak mungkin dilakukan,” kata Netanyahu pada Selasa (12/10) dalam pembicaraan dengan kelompok afiliasi sayap kanan yang mewakili keluarga sandera Hamas dan tentara Israel yang gugur dan mendukung upaya militer Israel di Gaza.

Netanyahu menegaskan bahwa mengambil kendali atas Rafah dan menghancurkan batalion perlawanan Gaza yang tersisa adalah hal yang terpenting untuk menguasai wilayah tersebut dan mengalahkan Hamas, yang telah ia janjikan sejak 7 Oktober.

Penegasan Netanyahu muncul ketika Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berada di Timur Tengah untuk melakukan pembicaraan lagi dengan para pemimpin dan pejabat lainnya.

Blinken telah memperingatkan terhadap serangan Rafah ketika para pejabat Amerika mengindikasikan pada hari Senin bahwa kemajuan baru telah dicapai mengenai kemungkinan kesepakatan untuk membebaskan sisa sandera dari 254 sandera yang diculik selama serangan Hamas pada 7 Oktober.

Presiden AS Joe Biden dan Netanyahu berbicara melalui telepon pada hari Minggu di mana Biden menegaskan kembali posisinya yang jelas mengenai invasi ke Rafah, yang di masa lalu oleh Amerika Serikat disebut sebagai “garis merah”.

News Feed