English English Indonesian Indonesian
oleh

Warga Palestina yang Dipenjara di Israel Jadi Pelampiasan Amarah, 13 Meninggal dan Alami Patah Tulah Rusuk

Laporan tersebut juga mengutip laporan polisi tambahan yang menyebutkan pengekangan paksa dilakukan terhadap Mari enam hari sebelum kematiannya.

Profesor Rosin mengatakan dalam laporannya bahwa meskipun tidak ada penyebab spesifik kematiannya yang ditemukan, orang mungkin berasumsi bahwa kekerasan yang dideritanya diwujudkan dengan banyak memar dan beberapa patah tulang rusuk yang parah berkontribusi pada kematiannya.

Israel saat ini menahan lebih dari 9.300 tahanan keamanan, yang sebagian besar adalah warga Palestina menurut kelompok hak asasi manusia Israel HaMoked, termasuk lebih dari 3.600 orang dalam tahanan administratif.

Angka-angka ini belum termasuk tahanan dari Jalur Gaza yang ditahan di fasilitas terpisah oleh militer Israel.

Qadoura mengatakan peristiwa tanggal 7 Oktober memengaruhi setiap aspek kehidupan para tahanan. Ia menyatakan bahwa para tahanan mengalami kelaparan dan kehausan dan beberapa dari mereka yang menderita penyakit kronis tidak diberi pengobatan. Pemukulan menjadi lebih teratur dan brutal.

“Saya bertemu dengan seorang tahanan yang berat badannya turun 20 kg dalam tiga bulan terakhir,” katanya.

“Seolah-olah perang di Gaza juga merupakan perang terhadap tahanan Palestina. Itu semua adalah bentuk balas dendam,” lanjutnya.

BBC sebelumnya telah mendengar tentang tahanan Palestina yang menggambarkan mereka dipukul dengan tongkat, diberangus anjing, dan pakaian, makanan, dan selimut mereka diambil beberapa minggu setelah tanggal 7 Oktober. (amr)

News Feed