FAJAR, MAKASSAR-Partai Politik (parpol) menyiapkan kader internal untuk bertarung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel. Seperti Gerindra dan Demokrat akan menyokong kader mereka bertarung.
Pada Pemilu 2024, Partai Gerindra mampu menaikkan perolehan kursi di DPRD Sulsel dari 11 kursi di Pileg 2019 menjadi 13 kursi. Begitu pun Demokrat meskipun terjadi penurunan kursi dari Pileg 2019, 10 kursi menjadi 7 kursi, mereka tetap pede menatap Pilgub Sulsel. Kedua partai ini sepakat untuk mendorong ketua partai mereka.
DPP Gerindra sudah menekankan akan mengutamakan kader internal untuk diusung di Pilkada serentak November 2024. Keputusan itu berdasarkan rapat koordinasi nasional. “Kita ikut amanat DPP bahwa kader diamanatkan untuk bertarung,” kata Ketua Bappilu Partai Gerindra Sulsel, Harmansyah Syal Merah kepada FAJAR.
Rakornas kata dia, DPP Partai Gerindra menginstruksikan di Pilgub untuk mendorong kader, sehingga pihaknya mendorong Andi Iwan Darmawan Aras (AIA). Apalagi, Gerindra sukses memenangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Sulsel. Ditambah lagi, Gerindra Sulsel juga sukses menambah kursi DPR RI dari 3 kursi menjadi 5 kursi dapil Sulsel. Raihan tersebut membuat Gerindra Sulsel tampil jadi juara untuk pertarungan level DPR RI di Sulsel.
Harmansyah membeberkan, alasan Gerindra Sulsel mendorong AIA karena dinilai punya segudang pengalaman dan prestasi termasuk peningkatan kursi di DPR RI, DPRD Provinsi, dan keberhasilan dalam unsur pimpinan dewan di beberapa kabupaten. “Ini menjadikannya sebagai sosok yang dianggap memiliki potensi besar untuk maju dalam Pilgub Sulsel,” tuturnya.
Senada dengan Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco menyebutkan, secara umum hasil rapat koordinasi nasional Partai Gerindra itu mengamanatkan para kader internal untuk maju menjadi calon gubernur, calon bupati, maupun calon wali kota. Dia pun meminta untuk pengurus Gerindra di daerah untuk segera mengusulkan nama ke DPP untuk diusung di Pilkada.
“Kami sedang mempersiapkan, data-data para kader internal itu kemudian untuk mengajukan kepada DPP mana-mana kader yang ingin maju, baik di Pilgub, Pilbup, dan Pilwalkot,” bebernya. Meskipun demikian, Dasco tidak menutup peluang bagi figur eksternal yang ingin mendaftar. Hal itu bisa dipertimbangkan dari kondisi politik setiap daerah.
Jika Gerindra mendorong AIA, persaingan di tubuh Gerindra makin ketat, apalagi petahana Andi Sudirman Sulaiman disebut-sebut akan kembali maju di periode keduanya mengendarai Gerindra. Kedekatan Sudirman dengan Gerindra tak bisa diabaikan, sebab ponakannya atau putra sulung Andi Amran Sulaiman, Andi Amar Ma’ruf Sulaiman merupakan caleg DPR RI terpilih dari Gerindra yang memperoleh suara 188.171. Ditambah lagi, Amran merupakan tokoh sentral yang membantu menenangkan Prabowo-Gibran di Indonesia Timur khususnya di Sulsel.
Analis politik, Attock Suharto menilai, kondisi politik sekarang semua masih dinamis, khusus Pilgub Sulsel memang sangat kompetitif. Selain itu, AIA juga berpotensi untuk maju jadi calon gubernur. “AIA tentu tidak ingin membuang peluang itu jika diberikan kesempatan,” paparnya.
Sementara Demokrat Sulsel tak ingin melewatkan momen Pilgub Sulsel, Ketua DPD Demokrat Sulsel Ni’matullah juga didorong untuk bertarung sebagai calon gubernur ataupun calon wakil gubernur. Sekretaris DPD Demokrat Sulsel Haidar Majid menyebutkan, Demokrat telah melakukan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) disepakati hal tersebut. “23 DPC minus Selayar karena saat itu tidak hadir, semuanya meminta untuk mendorong Ketua Demokrat Sulsel, Ni’matullah. Semua sepakat,” tegasnya.
Kata dia, Ulla sapaan Ni’matullah, merupakan politikus senior, sehingga kemampuan dan pengalamannya menjadi modal untuk diusung. “Termasuk mengonsolidasikan, Pak Ulla saya kira paham betul kondisi Sulsel. Kontribusi beliau untuk Sulsel juga saya kira cukup untuk didorong berkontestasi,” paparnya. (ams/ham)