Turut hadir juga Jajaran Polres Gowa yang diwakili oleh Kasat Binmas AKP Abdul Wahab, SH, dalam hal ini mewakili Kapolres Gowa.
Adapun tokoh yang hadir antara lain Ahmad Fauzi Asfar, Ali Musthofa, H Imam Tauhid, Ahmad Supardi Rahman, dan Habib Salim Alhinduan.
Selanjutnya ada ustaz dan habib dari Kalimantan Timur, yaitu Ustaz Ali Musthofa, Ahmad Fauzi Asfar, H Imam Tauhid, dan Ahmad Supardi Rahman.
Keperkasaan Arung Palakka
Dikutip dari Wikipedia, Arung Palakka (15 September 1634-6 April 1696) adalah Sultan Bone yang menjabat pada tahun 1672-1696.
Semasa hidupnya, Arung Palakka menjadikan Suku Bugis sebagai kekuatan maritim besar dan mendominasi kawasan tersebut selama hampir seabad lamanya.
Arung Palakka La Tenri tatta lahir di Lamatta, Mario-ri Wawo, Soppeng, pada 15 September 1634, sebagai anak dari pasangan La Pottobune’, Arung Tana Tengnga’e Lompulle Soppeng, dan istrinya, We Tenri Suwi, Datu Mario-ri Wawo, anak dari La Tenri Ruwa Paduka Sri Sultan Adam, Arumpone Bone.
Arung Palakka adalah seorang jagoan yang ditakuti di Batavia. Lelaki gagah berambut panjang dan matanya menyala-nyala ini memiliki nama yang menggetarkan seluruh jagoan dan pendekar di Batavia. Keperkasaan seakan dititahkan untuk selalu bersemayam bersamanya.
Pria Bugis Bone dengan badik yang sanggup memburai usus ini sudah malang melintang di Batavia sejak tahun 1660-an.
Batavia pada abad ke-17 adalah arena di mana kekerasan seakan dilegalisasi demi pencapaian tujuan. Pada masa Gubernur Jenderal Joan Maetsueyker, kekerasan adalah udara yang menjadi napas bagi kelangsungan sistem kolonial.