Dia pun mengaku, tidak ada keuntungan atau peluang menang kecil, jika dia menjadi wakil wali Kota Parepare. Makanya, ia ngotot mengunci calon wali kota sebagai target bertarung di Pilwalkot Parepare.
“Rugi juga (jika dipaketkan) karena survei saya di 02 rendah. Yang tinggi 01. Kalau 01 saya 36 persen, kalau 02 hanya 4,5 persen. Jadi rugi kalau diambil saya (sebagai calon wakil wali kota). Tidak bisa memenangkan dan tidak bisa saling mengangkat,” tegasnya.
Sejauh ini dia tegaskan, belum ada rekomendasi yang keluar dari Nasdem maupun partai lain. Semua masih sebatas penugasan dan itu belum melalui SK resmi. “Jadi kita tunggu saja dan tetap bekerja,” jelasnya.
Bukan hanya itu, rivalitas di Nasdem makin kuat. Muncul nama Yasser Latief. Dia dikabarkan bakal mendampingi kader Nasdem lainnya, Tasming Hamid. Yasser sendiri mengaku bersyukur atas hal ini. ”Saya tentu bersyukur, semoga ini sampai dan partai mempertimbangkan itu. Intinya, saya menunggu perintah partai saja. Saya ini sami’na wa atho’na,” kata dia.
Dia bahkan sudah siap secara pribadi. Hanya saja, tidak mau mendahului kehendak partai dan masyarakat. ”Kalau amanah itu datang, tentu saya harus siap. Apalagi kalau masyarakat mendukung. Tetapi saya belum siapkan tim dan sebagainya. Namun jika nanti perintah turun, saya pasti akan bergerak,” ungkapnya. (ams/*)
